candi Badut merupakan sebuah candi peninggalan Hindu yang terletak Di Desa Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. letak situs ini sekitar 5 Km dari pusat kota malang, untuk mengakses situ ini dapat menggunakan angkutan kota AT (Arjosari-Tidar). candi badut tidak sama seperti gaya arsitektur candi di Jawa Timur lainnya candi ini lebih menyerupai candi tua di Jawa Tengah. situs ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 760 Masehi, sehingga diperkirakan candi ini sebagai candi tertua di Jawa Timur.kata Badut sendiri diperkirakan berasal dari bahasa sansekerta Bha-dyut yang bermakna sorot bintang canopus. candi Badut memiliki keunikan tersendiri, yaitu candi yang menghadap ke arah barat tiga buah sisa-sisa candi dihadapannya dan dulu dikelilingi tembok. candi ini berbentuk bujur sangkar berukuran 11x11 meter namun tidak diketahui tingginya dikarenakan candi ini hanya tersisa bagian kaki kaki nya saja.
usia candi ini diperkirakan sekitar 1400 tahun, berdasarkan artikel yang saya baca para ahli menyatakan situs candi ini merupakan peralihan antara gaya bangunan candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1921 M oleh Maureen Brecher, seorang kontrolir bangsa Belanda yang bekerja di Malang. awalnya candi ini berupa gundukan bebatuan dan runtuhan tanah.
candi ini sudah tidak digunakan sebagai tempat beribadah namun hanya dipergunakan sebagai tempat destinasi wisata. biasanya candi ini digunakan untuk pembelajaran siswa-siswa yang bersekolah di sekitar daerah situs candi ini. dikarenakan akses menuju lokasi candi ini cukup mudah dan biaya yang murah untuk menuju lokasi sehingga banyak para pelajar di sekitar yang sering menggunkannya untuk belajar baik observasi maupun hanya sekedar bersua foto.
dukungan pemerintah terhadap candi ini dapat dilihat dengan adanya papan tulisan yang menunjukkan bahwa candi ini dalam pengawasan kementrian pendidikan dan kebudayaan. sehingga menunjukkan bahwa pemerintah juga ikut berperan dalam pelestarian situs sejarah candi badut ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H