Mohon tunggu...
Akhidatus zahro
Akhidatus zahro Mohon Tunggu... Penulis - Jika merasakan ujian sebesar kapal, maka yakinlah nikmat Allah seluas lautan😊

فبايالاءربكماتكذبن

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme beserta Tokoh Pemikirnya

2 Mei 2020   09:58 Diperbarui: 2 Mei 2020   10:29 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pengertian filsafat pendidikan eksistensialisme adalah terbelenggu atau sudah terikat kepada kebebasan dirinya. Eksistensialisme ini cenderung terikat kepada teknologi dan menolak  mengikuti keyakinan, aliran, dan sistem. Dan akan membuat mereka kehilangan menjadi hakikat hidupnya sebagai manusia atau makhluk yang meluoakan  bereksistensi dengan alam dan lingkungan sekitar. Tujuan pendidikan filsafat eksistensialisme ini agar  bisa dibuat dasar pijakan individu untuk belajar dengan bebas. Kebebasan untuk menjadi kepribadian yang otonom dan menghasilkan kehidupnya agar lebih baik.

Tokoh filsafat pendidikan eksistensialisme
1. Jean paul satre
Menurut beliau manusia yang sadar yaitu manusia yang bertanggung jawab dalam hal memikirkan masa depan mereka. Nah jadi apabila manusia bertanggung jawab pada diri sendiri itu sama halnya dengan bertanggung jawab kepada orang lain.
2. Soren kierkegaard
Menurut beliau eksistensialisme itu membicarakan eksistensi seorang atau individu khusus kepada relasi  antar individu, ada, esensi dan makna sebuah pengalaman atau keputusan  dan intensionalitas.
3. Martin buber
Mengemukakan bahwa eksistensi itu berpusat pada pembedaan antara relasi aku-itu dan aku-engaku. Burber mengemukakan ini  bahwa hal tersebut bukan hanya mengurangi akan tetapi nilai semua pihak dan makna seluruh eksistensi.
4. Martin heidegger
Menurut beliau eksistensialisme adalah gaya dalam filsafat. Pokok utama dalam filsafat ini adalah manusia dan cara keberadaanya adalah ditengah-tengah makhluk lainya jadi mempengaruhi terhadap eksistensialisme.
5. Karl jasper
Beliau memikirkan eksistensialisme yang rapi . Pemikiranya adalah "situasi batas" nah didalam situasi batas ada beberapa hal yaitu kematian, penderitaan, perjuangan dan kesalahan. Nah jadi sifat ini mendua maksudnya eksistensi seseorang akan dapat berkembang maju atau mundur ketika berhadapan dengan "situasi batas".
6. Gabril marcel
Dalam filsafat eksistensialisme beliau berpendapat bahwa semua individu tidak sendirian akan tetapi hidup dengan orang lain. Manusia mendahului eksensinya manusia hidup dengan sadar dan berada pada kebebasan  bagi diri sendirinya.
7. Paul tilich
Menurut beliau eksistensialisme adalah hakikat keberadaan. Ketiadaan itu adalah motif penting dalam filsafat eksistensialisme dari konsep tersebut beliau menyantumkan keberadaan sebagai landasan reifikasi sebagai keberadaan itu sendiri.

Sekian terimakasih semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun