Mohon tunggu...
akhdy badari
akhdy badari Mohon Tunggu... profesional -

Easy & Simple

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Now, We Make People (Cannot) Fly

20 Februari 2015   07:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:51 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita Lion Air delay kembali menjadi headline diberbagai media massa tanah air. Ya, maskapai berbiaya murah (Low Cost Carrier) dengan logo lion atau singa tersebutkembali dilanda masalah delay atau penundaan penerbangan hingga ber jam-jam. Di media elektronik seperti Detik.com sanggup menggeser berita kisruh KPK vs POLRI, bahkan menenggelamkan nama-nama terkenal seperti BG, BW, Buwas, BH, AS yang kasusnya sempat memanas dan menghiasi berbagai media massa akhir-akhir ini. Delay Lion Air ini bukan yang pertama. Kisah Lion air yang membuat penumpang menunggu hingga berjam-jam bukan terjadi kali ini saja. Tidak ada informasi dari petugas, tidak ada kompensasi atas penundaan pesawat yang membuat penumpang harus menunggu lama. Membuat penumpang kesal dan bahkan marah-marah, membanting kursi atau meja sudah sering kita dengar. Hari ini, penumpang bahkan menutup pintu boarding lounge diterminal 3 bandara Soekarno-Hatta (sumber: detik.com).

Bagaimana dengan penumpang yang sejak subuh sudah harus berada di bandara, tetapi penerbangannya harus ditunda tetapi tidak mendapat informasi yang memadai dari Petugas Lion Air? Bagaimana dengan penumpang transit yang masih harus meneruskan perjalanan ke kota lain? Atau, bagaimana dengan penumpang yang harusnya pergi berlibur dengan keluarga, tapi karena pesawat delay seperti yang terjadi hari ini malah harus “berlibur” dibandara?.

Ada apa dengan Lion Air? Mau tau aja apa mau tau bangat?

Saya bukan analis penerbangan, juga bukan pengusaha angkutan penerbangan, sehingga tidak bisa memberikan gambaran apalagi analisa secara detail, tepat dan akurat mengenai masalah yang kerap merugikan penumpang ini. Beberapa alasan seperti masalah/gangguan tekhnis atau karena alasan operasional dan lain-lain, kerap disampaikan Pilot pada saat penumpang sudah berada di dalam pesawat (boarding). Pilot saja tidak bisa memberikan gambaran detail, apalagi petugas di counter check-in. Maskapai penerbangan seperti Lion Air, tentu saja memiliki banyak rute yang harus didukung oleh sumberdaya; pesawat, Air Crew dan pendukung lainnya yang tentu saja sangat banyak dan saling mendukung satu sama lain. Bagaimana jika salah satu instrumen seperti pesawat atau air crew mengalami masalah atau gangguan?. Tentu saja akan mempengaruhi pelayanan dan rute lainnya yang berhubungan dan Saling mendukung tersebut.Tanpa ada pesawat cadangan, tentu saja akan mempengaruhi dan Penerbangan untuk pesawat tersebut akan mengalami penundaan. Seharusnya ada pesawat cadangan untuk mengantisipasi masalah tersebut. Akan berbeda, jika gangguan yang sama terjadi pada beberapa pesawat sekaligus. Belum lagi jumlah penumpang banyak karena menjelang liburan, tentu saja akan mempengaruhi layanan dan jadwal penerbangan yang ada.

Sekilas, ini mungkin yang terjadi dengan Lion Air hari ini. Ada beberapa hal yang selalu menjadi perhatian saya apabila ada delay seperti hari ini: Informasi: pihak maskapai sering tertutup apabila ada masalah penundaan. Tidak ada kepastian dan saling lempar tanggung jawab oleh frontliner seringkali menjadi pemicu penumpang marah dan bertindak emosional. Biasanya, petugas maskapai akan langsung diungsikan ketimbang diarahkan untuk memberikan informasi yang detail dan akurat agar penumpang tenang sehingga bisa menerima keadaan yang sebenarnya.

Kompensasi: Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, pasal 36: Jika terjadi keterlambatan selama 90-180 menit, perusahaan angkutan udara niaga berjadwal wajib menyediakan minuman, makanan ringan, makan siang atau makan malam. Selain itu, maskapai wajib memindahkan penumpang ke penerbangan berikutnya atau ke maskapai lainnya, jika diminta oleh penumpang. Jika keterlambatan terjadi lebih dari 180 menit, maka maskapai diharuskan menyediakan kompensasi berupa minuman, makanan ringan, makan siang atau makan malam. Jika penumpang tidak bisa dialihkan ke penerbangan berikutnya maupun maskapai lain, maka penumpang akan mendapatkan fasilitas akomodasi sehingga bisa ikut dalam penerbangan pada hari berikutnya. Demikian pula jika terjadi pembatalan penerbangan.
Adapun jika terjadi keterlambatan atau pembatalan penerbangan dan penumpang menolak diterbangkan, maka maskapai harus mengembalikan harga tiket yang telah dibayarkan kepada perusahaan. Kementerian Perhubungan menyatakan seluruh ketentuan mengenai kompensasi yang menjadi tanggung jawab maskapai tersebut tidak berlaku untuk kondisi 'force majeur' alias keadaan memaksa seperti bencana alam atau kondisi cuaca tak memungkinkan pesawat untuk terbang.
(sumber: Tempo.co).

Bagi penumpang yang mengalami delay, Kepada siapa sebenarnya masalah ini akan diadukan? Apa peran pihak Angkasa Pura dalam hal ini? Apakah ini menjadi tanggung Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan?. Bagaimana jika penumpang yang telat? Nah, saya tahu jawabnya: salah sendiri, silahkan beli tiket baru. Kepada temanku Ake, yang akan menggunakan Lion Air besok, pastikan membawa makanan dan minuman yang cukup ya.

Now, Lion cannot make people fly!.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun