Mohon tunggu...
Akhdan Zaki Athalla
Akhdan Zaki Athalla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Selanjutnya

Tutup

Music

Peran Komunikasi Massa terhadap Musik Blues

24 Januari 2023   08:45 Diperbarui: 24 Januari 2023   09:00 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Komunikasi Massa adalah komunikasi yang ditujukan untuk khalayak ramai atau masyarakat umum dengan sifat komunikasi yang beragam. Komunikasi masa dapat terjadi dengan menggunakan media sebagai sarana untuk menunjang komunikasi. 

Musik dapat dimasukkan dalam suatu bentuk komunikasi massa karena memiliki beberapa unsur, karakteristik dan funsgi yang sama dengan komunikasi massa. Dilihat dari definisinya,  komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Karlinah, Soemirat & Komala, 1999:1.3).Yang ingin dibahas pada artikel ini adalah komunikasi massa dengan menggunakan media musik, khususnya musik Blues. 

Bagi para musisi pasti tidak asing lagi ketika mendengar nama Blues. Musik Blues ini merupakan genre tertua dalam perkembangan sejarah musik modern. Blues juga merupakan induk dari genre musik-musik modern saat ini seperti rock, jazz, dan country.

 Kata Blues diambil dari judul drama "Blues Devil" yang dipentaskan di Eropa pada tahun 1798. Pada tahun 1910 akhirnya kata "Blues" dijadikan sebagai nama genre musik. Blues ini mempunyai arti "kesedihan". Dalam sejarahnya musik Blues lahir pada akhir abad ke-19 oleh buruh muslim kulit hitam yang dijadikan budak dan petani kapas keturunan di Mississippi. Blues ini menjadi tempat untuk mengekspresikan kesedihan dan tekanan pada budak Afrika pada saat itu yang tertindas. Dengan dicirikan lirik tentang kesedihan dan dinyanyikan dengan intonasi bergelombang yang biasa digunakan orang muslim dalam membaca Al-Quran.

Pada masa perbudakan di Amerika, orang-orang kulit hitam dilarang menggunakan alat musik pukul khas Afrika yang dikhawatirkan akan membangkitkan semangat untuk perlawanan. Hal ini yang membuat Blues awalnya tidak menggunakan instrumen. Seiring berjalannya waktu, masyarakat kulit hitam menggunakan gitar untuk instrumennya. Singkatnya, musik Blues akhirnya berkembang dan melahirkan genre-genre musik modern seperti rock, jazz, dll.

Di dalam musik Blues memiliki karakter yang lebih emosional daripada naratif. Karena disini penyanyi musik Blues ingin berkomunikasi dengan cara mengeluarkan atau mengeluarkan ekspresi emosionalnya daripada bercerita atau menyerasikan sesuatu. Para pemain blues juga biasanya menggunakan teknik vokal melisma, yaitu sekelompok not yang dinyanyikan dalam satu nada, untuk mengekspresikannya secara musikal dan emosi yang diungkapkan dalam musik Blues merupakan dalam bentuk kesedihan. 

Sehingga biasanya para penikmat musik Blues ini akan merasakan emosi dari lagu Blues yang didengarkan. Tidak hanya dari liriknya saja namun dalam instrumennya juga bisa dirasakan emosi yang ada di dalamnya. Seolah musisi Blues ingin menyampaikan suatu pesan dan ingin berkomunikasi para pendengarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun