Setelah sekian lama memendam keinginan untuk berkunjung di gunung yang cantik ini, akhirnya impiannku terwujud juga....
Pre-Rinjani
Tiket udah diissued dari November tahun lalu, tiket 0 rupiah dari AirAsia, 21.000 IDR per orang, enam orang oke bergabung.
Mendekati hari H, satu persatu dari enam orang berguguran, tinggal tiga cewek yang tetep siap untuk berangkat. Batal adalah alternatif terakhir jika yang berangkat hanya cewek-cewek, alhamdulillah akhirnya Riza jadi berangkat. Seminggu sebelum hari H barulah kepastian berangkat jadi positif.
Aku pun segera issued tiket pulang untuk semuanya, Mataram-Jakarta by LionAir. 620.000 IDR/orang.
Telepon Mas Usman porter untuk membicarakan masalah logistik. Aku menyerahkan semua urusan belanja ke mereka, termasuk menu dan belanja buah. Untuk transportasi dari Lembar ke Sembalun, akhirnya kubatalkan karena terlalu mahal, nekad aja lah....
Telepon Kadek Sana untuk jemput kita dari Ngurah Rai dan ngantar ke Padang Bai.
Telepon Mas Supri untuk ngecek kondisi Rinjani, tidak boleh muncak dan tidak boleh nginep di danau!
Cari pinjeman motor untuk muter-muter Lombok, alhamdulillah banyak teman, jadi gampang aja...
So we're ready to go!!
Hari Pertama
Dari bangun pagi pas subuh, hujan turun dengan derasnya mengguyur Jakarta, padahal ada beberapa urusan yang belum selesai. Packing ngawur asal semua barang masuk aja, akhirnya berangkat juga ke bandara. Sampai di bandara, bagi-bagi barang dengan Emma biar gak terlalu berantakan ketika masuk bagasi. Riza datang kemudian. Pipi masih terkena macet, jadi akhirnya kami check in duluan, dan jelas harus bayar bagasi, :D. 90.000 IDR untuk pembelian bagasi di bandara (15kg).
Pesawat penuh banget dengan wajah-wajah yang sangat excited karena mau liburan, ketemu juga dengan Feli ama suaminya yang mau honeymoon lagi ke Bali. Feli agak tergoda juga untuk ikutan kita ke Lombok, tapi karena kita langsung ke Sembalun, dia gak mau.
Di pesawat gak bisa tidur ternyata, jadinya baca majalah dan ngobrol aja.
Sampai di Ngurah Rai, nyari Kadek Sana yang jemput kita pake Elf 12 seats. Emma pengen makan panas dan berkuah, jadinya kita makan di Jl. Raya Tuban, ada berbagai macam makanan dengan porsi yang ternyata aduhai banyaknya, kita mpe ketawa-ketawa lihat emma yang pesen dua macam makanan dengan porsi besar kewalahan ngabisin pesenannya.