Nama : Akhmad Khisabil Islam
NIM: 200105110038
Kelas: PIAUD B
Pada Era Globalisasi yang semakin maju, teknologi banyak berkembang dengan pesat. Berkembangnya teknologi, menuntut pendidikan lebih maju di berbagai bidang.Â
Tidak terkecuali di bidang pendidikan anak usia dini. Pendidikan bagi anak usia dini merupakan periode awal yang penting untuk meletakkan dasar pendidikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.Â
Expositions pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi anak dapat berpengaruh untuk mencapai tujuan pendidikan yang ideal. Aspek-aspek yang akan dikembangkan bagi anak usia dini, yaitu:
aspek fisik-motorik, kognitif, sosialemosional, bahasa, serta moral dan agama. Â Semua aspek penting dan saling berpengaruh dalam pembentukan kemampuan anak. Salah satu kemampuan anak yang perlu dikembangkan yaitu perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif sendiri bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah. Perlunya mengembangkan dan membangun kemampuan berpikir sejak dini.Â
Dengan kemampuan berpikirnya, anak usia dini dapat mengeksplorasi dirinya sendiri, orang lain, hewan dan tumbuhan, serta berbagai pengetahuan. Salah satunya melalui berpikir kritis. Senada dengan tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah agar anak mampu berpikir secara kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat. Kemampuan berpikir kritis merupakan kecakapan atau kemampuan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan,
memutuskan, menganalisis, mengkritik dengan baik dan cermat berdasarkan  pertimbangan sendiri sesuai dengan pikiran anak. Pentingnya melatih kemampuan berpikir kritis sejak dini agar anak penuh ide, memiliki visi, serta wawasan dalam mengembangkan pribadinya di masa depan. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak, diperlukannya pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
Salah satu cara yang dilakukan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis anak dibutuhkan pembelajaran yang menarik dan efektif. Pembelajaran yang menarik minat dan efektif untuk anak adalah melalui sebuah pembelajaran sains.Â
Pembelajaran sains yang digunakan bersifat bermain sambil belajar, sehingga anak tidak mudah bosan. Menurut Sujiono dikutip oleh Wiyasa, dkk. (2016) "sains dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan adalah suatu objek bahasan yang berhubungan dengan bidang studi tentang kenyataan atau fakta dan teori-teori yang mampu menjelaskan tentang fenomena alam". Pengembangan sains adalah kegiatan belajar melalui pengamatan, penyelidikan, dan percobaan untuk mencari tahu atau menemukan jawaban tentang kenyataan yang ada di dunia sekitar, yang dilakukan dengan menyenangkan dan menarik serta dilaksanakan melalui bermain.Â