SENJA.//Afeksi//.KEHIDUPAN
Lamunan pecah menumbuh jingga
Bergumam sendiri di ujung senja
Aku tak paham dengan isyaratnya
Menangis Ataukah Tertawa?
Kemarin tlah terjadi prahara
Lihatnya redup menangis sengsara
Bukan karena hilang indahnya
Melainkan manusia tlah mengukir luka
Durhakanya di atas fana
Kontribusinya hanya untuk dosa
Koalisinya menipu yang tak berdaya
Hanya demi kesenangan sementara
Sesekali lihat dan perhatikanlah sekeliling kita
Generasi milenial mendamba bahagia
Apakah kita tega?!
Menimba hasil ambigu dengan logika
Nuranimu ada dimana?
Kita tumbuh dengan jasad yang rapuh akan rahim akademik
Dengan keterbatasan ekonomi yang masih mencekik;
Mengirim mereka agar bertarung dengan buku selama 16 tahun
Agar kondisi rumah bisa di merdekakan
Kita punya dua mata
Namun kenapa hanya melihat dengan sebelahnya saja?!
Kita punya Perintah-Nya
Tapi mengapa selalu melanggar dengan sengaja
Apakah kalian menginginkan Dia naik pitam?!
Dia bisa menusuk jantung kita tanpa harus menikam
Kita selalu di pertemukan dengan aram temaram,
JANGAN SAMPAI DUNIA INI KHATAM.
AKBARLIANPUTRA
Palembang, 02 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H