Namun, merkantilisme juga mengalami kritik dari para pemikir ekonomi klasik, yang mengusulkan sistem ekonomi yang lebih liberal, yang didasarkan pada prinsip-prinsip seperti kebebasan perdagangan, persaingan pasar, hukum permintaan dan penawaran, dan keunggulan komparatif. Merkantilisme juga menimbulkan dampak negatif bagi rakyat kecil, yang mengalami penggunaan monopoli perdagangan dan penarikan pajak yang semakin merugikan rakyat.
Dalam konteks sistem ekonomi merkantilisme, yang mendominasi pada abad ke-16 hingga ke-18, penekanan pada perdagangan berimbang, intervensi pemerintah, dan hubungan erat antara kekayaan nasional dengan kekuatan politik negara menjadi landasan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kontribusi positif merkantilisme terlihat melalui pengembangan industri, kemajuan ilmu pengetahuan, ekspansi kolonialisme, dan infrastruktur perdagangan yang berkembang. Namun, dampak negatif seperti penggunaan monopoli perdagangan, penarikan pajak yang merugikan rakyat, dan eksploitasi kolonialisme, menimbulkan kritik dari para pemikir ekonomi klasik. Pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah merkantilisme memberikan pandangan yang lebih inklusif untuk merancang kebijakan ekonomi yang lebih berkelanjutan di masa depan, yang memperhitungkan tantangan dan peluang dari kedua sisi dampaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H