Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung hampir dua tahun. Selama dua bulan terkahir, pasien Covid-19 mengalami lonjakan yang cukup tinggi, yang mana akhirnya memaksa pemerintah untuk menerapkan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Hampir seluruh kabupaten di Jawa Timur menerapkan kebijakan PPKM, termasuk di kabupaten Lumajang.
Angka kasus positif Covid-19 yang susah menurun salah satunya disebabkan karena kurangnya minat baca masyarakat. Selain itu, masyarakat juga cenderung lebih percaya pada berita hoaks tentang Covid-19 seperti yang terjadi di Desa Dawuhan Lor, Kabupaten Lumajang.
Oleh karena itu, salah satu mahasiswa Universitas Jember yang sedang menjalankan KKN Back to Village 3 yaitu Akbar Wibawanto melakukan sebuah inovasi untuk masyarakat Desa Dawuhan Lor.
Akbar mengatakan bahwa inovasi yang dilakukan untuk masalah tersebut yaitu dengan menciptakan sebuah aplikasi baca di android.
"Aplikasi ini berisi segala informasi terkait Covid-19 dan pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Aplikasi ini saya buat sebagai salah satu alternatif untuk sosialisasi kepada masyarakat terkait Covid-19," ungkap Akbar.
Akbar juga menambahkan bahwa aplikasi tersebut memiliki daya tarik tersendiri sehingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat.
"Aplikasi ini juga terdapat cek kesehatan secara mandiri, jadi masyarakat mengisi kuisioner yang nantinya keluar hasil orang ini terkonfirm gejala covid atau tidak," tambah Akbar
"Saya merasa terbantu dengan aplikasi yang dibuat Mas Akbar. Informasinya sangat lengkap, padahal selama ini saya sama sekali tidak percaya akan bahaya Covid-19," kata ibu Nur Romadhoni salah satu warga Desa Dawuhan Lor.
Andy Rohman, selaku kepala desa juga sangat senang dan merasa terbantu dengan adanya program mahasiwa KKN tersebut.