Mohon tunggu...
Akbarul Ikhram
Akbarul Ikhram Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bermain bola voli dan memancing

Selanjutnya

Tutup

Roman

Mencintai

3 Juli 2024   10:18 Diperbarui: 3 Juli 2024   10:33 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang bilang perasaan itu tidak pernah salah.
Ada yang bilang lebih baik menyimpan perasaan itu daripada ditunjukkin, karena akan ada yang namanya jarak nanti.
Perasaan itu bisa dateng kapan aja, bisa juga pergi kapan saja. Perasaan itu tidak pernah kita undang.
Perasaan itu bisa tumbuh dimana aja. Tapi kita bisa merasakan hadirnya perasaan itu.
Hati itu qalbu = bolak-balik, sifatnya balik. Jadi yang membuat perasaan itu datang dan pergi itu siapa? ya Allah, karena Dia yang membolak-balikkan hati manusia.
Ada yang bilang mengutarakan perasaan itu baik, agar kita bisa saling mengenal satu sama lain.
Menurut saya, hal itu benar. Tahu perasaan satu sama lain itu akan membuat kita menjadi dekat.
Ada yg bilang simpan saja perasaan itu sampai saatnya hari itu tiba.
Menurut saya "iya kalau bakal dateng tapi kalau tidak? sama aja bohong, jadi selama ini cuma cinta dalam diam atau cinta sendirian bahasa gaulnya. Nyesel dan nyesek itu mah! Terkadang kita harus menjadi orang yang tidak tahu diri agar kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.
Jangan terlalu munafik lah jadi orang. Jangan terlalu sering membohongi diri sendiri. Kalau kalian mau dihargai oleh orang lain, yaaa…kalian harus menghargai diri kalian dulu. Hargailah apa yang kalian punya sekarang dan bukan untuk mengeluh. Kejujuran itu datangnya dari diri sendiri bukan org lain.
Perasaan itu tidak bisa bohong. Perasaan juga tidak bisa dipaksain. Tidak ada yang tahu perasaan orang lain itu seperti apa, dan terkadang kita sendiri juga tidak tahu perasaan kita yang sebenarnya. Perasaan itu misteri, misteri itu bakal terpecahkan atau bahkan tidak? ya, tergantung kalian yang menjalaninya. Kalian mau bawa kemana itu perasaan?
Ada yang bilang "cinta itu yang membuat kamu kuat bukan membuat kamu lemah, seharusnya kamu bersyukur dan bangga karena di dalam hidup kamu, kamu punya cinta".
Suka bingung sama orang yang terlalu mengeluh karena cinta. Semenjak itu, saya merasa "ditampar" oleh kata-katanya.
Kalian coba deh bersyukur bukan apa-apa dikeluhin/ diresahin. kan intinya hati itu dipilih, ya jadi terimalah resikonya. Kan perasaan itu dipilih bukan memilih.

A: "aku takut mengutarakan perasaan duluan"
B :"kalo kek gitu kapan kamu memulainya?"
A :"gimana yaa?? ".
B : "kenapa kamu gengsi? atau takut ditolak? atau malu?"
A : ''semuanya sih lebih tepatnya, terus kalau nanti saya bilang ke dia, kalau nanti gue sama dia bakal jauh gimana?"

Buat saya tidak ada salahnya sih buat ngutarain perasaan duluan ke cowok. Sah-sah aja sih ngutarain perasaan ke orang lain, karena ketika kalian menginginkan sesuatu, kan tidak mungkin sesuatu itu ada di depan mata. Ketika kalian menginginkan sesuatu, kalian harus berusaha buat mendapatkannya. Contohnya, ketika kalian lapar, kalian ingin makan burger, kan tidak mungkin itu burger langsung ada di depan mata?
Agar keinginan kalian tercapai, kalian harus berusaha untuk mendapatkan burger itu kan? Caranya, kalian bisa memasaknya atau beli di restoran. Memasak atau membeli itu kan proses kalian mendapatkan makanan itu. Sama aja kayak perasaan, tidak mungkin seseorang tiba-tiba langsung punya perasaan yang sama kayak kalian. Tidak mungkin juga seseorang tahu perasaanmu selama ini. Kalau kalian memang menyukainya, ya kalian harus berusaha mendapatkannya, bukan?
Yah, jangan jadi orang yang cuma mau dikejar tapi yang dikejar tidak ada usahanya balik. Cinta itu "give and take". Cinta itu adanya hubungan timbal balik. Kalau kalian berdua sama-sama mencintai, yah tidak ada salahnya kan salah satu harus ada yang memulai duluan. Cinta itu kan bukan sekedar kata-kata melainkan perbuatan/aksi. Kalau masalah "ditolak", yah tidak masalah, intinya kalian sudah berusaha. Kalau ditolak, disyukuri aja mungkin dia bukan yg baik buat kalian. Dari penolakkan kamu bisa belajar menjadi orang yang lebih baik lagi. Penolakkan bisa membuat kalian menjadi lebih dewasa. Dengan penolakkan kalian bisa introspeksi diri "kenapa saya bisa ditolak?''.Dengan penolakkan kalian bisa belajar apa itu penolakkan. Penolakkan bukan berarti kegagalan tapi tentang penundaan. Gengsi? buat saya kalau kalian cinta sama seseorang tidak ada kata gengsi di dalamnya. Selama gengsi itu msh ada berarti belum sepenuhnya mencintai sob. Malu? yah kan namanya juga cinta, dengan cinta kita bisa menjadi orang yang malu-maluin demi org yg kita cintai. Jarak? kan ada yg namanya resiko.

Ketika kalian mencintai seseorang, jangan cuma cintanya aja yang dipikirin tapi resikonya juga. Agar ke depannya kalian lebih siap dalam menghadapi apapun. kan dengan berjarak kalian bisa lebih tahu perasaan satu sama lain dan bisa lebih saling mengenal. Pernah baca di blog seseorang, Intinya "Mencintai itu keberanian, berani ketika sakit hati, berani dikecewakan, berani ditolak dan yang terpenting berani dalam mengungkapkannya" Buat saya itu benar.

Banyak orang yang bilang cinta tapi tidak semuanya benar-benar mencintai. Mungkin semua orang bisa mencintai tapi tidak semua orang yang mencintai berani mengungkapkannya. Mungkin semua orang jujur tapi tidak semua orang yang jujur itu berani mengatakan kejujuran. Ya, mencintai itu kejujuran dan keberanian. Tidak cuma jujur sama diri sendiri tetapi dengan orang yang kalian cintai. Tidak cuma berani mencintai seseorang tapi tidak berani mengatakannya ke orang tersebut. Ya, memang tidak semua orang bisa melakukan itu.

Tapi setidaknya diri kalian pernah berjuang kan? Setidaknya diri kalian pernah berusaha kan? Berusahalah semampu kalian. Berjuang juga semampu kalian. Intinya lakukanlah sesuatu, sebelum kalian berhenti. Jangan belum berusaha sudah menyerah. Orang yang berhenti sudah pasti dia berusaha. Tapi orang yang menyerah belum tentu berusaha. Selama perasaan itu masih ada. Apa salah jika kita mengutarakannya? daripada terlambat. Jangan membiasakan mikir hasilnya, karena hasil itu tidak terpenting, yang terpenting prosesnya. Dalam proses ada sebuah pelajaran, yang tidak bakal kalian dapetin dari mana-mana. Selalu belajar di dalam setiap prosesnya, selalu ada hikmah di setiap proses.

Mencintai bukan menginginkan sebuah status.

Munafik memang, tapi bila kita tulus mencintai seseorang, yang terpenting bukanlah sebuah status semata.

Mencintai tidak butuh diakui tapi soal perasaan. Perasaan yang mungkin hanya dimengerti oleh orang-orang yang sedang mencintai. Perasaan yang mungkin terlalu lama dipendam. Mencintai juga tidak harus saat itu juga bersama. Mungkin nanti atau mungkin tidak akan bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun