Mintalah petunjuk kepadaNya.
Memohon pertolongan hanya kepada Sang Pemilik Kehidupan.
Mendiskusikan dengan orang tua.
Jika memang sudah jalanNya, pasti nggak akan kemana.
Suatu ketika A menginginkan untuk bekerja. Dia luntang lantung ingin mendapatkan pekerjaan tapi dengan gigih dia berusaha untuk selalu mencari dan mencari. Dapatlah di satu tempat yang (menurutnya) diawal sangat bagus. Benar jika kita tdk boleh memilih pekerjaan karena sekarang susah dapat pekerjaan. Tapi... Lihat dulu dimana kamu tinggal. Kalau di jawa sih buanyak yang penting semangat buat nyebar lamaran hehe ;p kecuali di kabupaten, atau bahkan kecamatan mungkin agak seret ya, apalagi kalau misalnya didaerah seperti itu tidak memiliki kenalan (atau orang dalam bahasa kerennya saat ini). Ya mungkin sudah jalannya.
Sembari menjalani beban tugas yang saat ini diemban, dia mencoba untuk ulet, memberikan motivasi pada diri sendiri. Setelah beberapa lama, posisi yang sekarang dipegang terasa berat, bukan karena mengada2 tapi memang ya sangat tidak logis dan tidak sesuai dengan apa yang disampaikan diawal. Semua memang bisa berubah dengan sekejap. Bisa jadi itu untuk mengecek kesabaran kamu sampai dimana. Tiba saatnya dia mendapatkan informasi bahwa ada loker di tempat lain. Dia mencoba untuk mendaftar. Suatu ketika, jadwal tes sudah didepan mata. Tahapannya ada beberapa, tidak hanya satu. Dia menjalani dengan tekun meskipun ada iklan lewat dengan tawaran yang sangat wahhh! Gaji 5jt++ dan mobil untuk dipakai melaksanakan tugas. Lumayan kannnn. Tapi kalau orang tua sudah mengatakan tidak, ya tidak. Akhirnya tetap saja pada jalan yang lurus yang telah ditunjukkan. Tes tahap 1 berjalan tidak lancar hanya saja tetap diberikan kemudahan untuk lanjut karena bus yang ditumpangi ternyata menyebalkan, telat ya pasti tapi kalau sudah Allah berkehendak, ya semua bisa terjadi. Kamu tau apa yang terjadi di tahap 2. Terjadi hal yang sama, niatnya berangkat jam 2 pagi tapi alhasil jam4 lebih baru bangun karena sebelumnya pulang spt biasa, pulang malam. Ada hal aneh yang mungkin terasa aneh. Berangkat jam segitu bisa telat, pasti telat. Setelah mencoba menunggu bus. Ada mobil plat hitam (red.Travel) yang berhenti dan menanyakan, "Surabaya ya mas?". Lantas dia menjawab, "Iya pak". Ayo naik, jawab si sopir. Nah, travel ya. Pasti akan muter untuk mengantar kemanapun. Tapi... Sopir itu tidak berhenti atau mencari penumpang lain malah langsung menuju ke lokasi tes dengan kecepatan yang muantab. Layaknya sopir pribadi dengan majikan. Sopir itu bak malaikat yang dikirim Allah untuknya (Subhanallah). Jam9 target sampai tapi ternyata jam8.30 sampai. Padahal aslinya jika naik bis bakal jam10 baru sampai.
Yap, sampai akhirnya pengumuman akhir pun tiba. Tersisa duel yang sangat panas, satu cewek dan satu cowok. Apakah semua diterima atau salah satu akan terdepak. Dan akhirnyaa... Semua pada ending bahagia. SEMUA LOLOS. Posisi yang didapat lebih menjanjikan meski tidak tau apa yang akan dihadapi di depan. Kita hanya bisa berusaha, berdoa dan percaya akan apa yang dilakukan. Serta tidak lupa untuk tetap berbaik sangka kepadaNya.
Jika satu pintu tertutup rapat2, jangan takut karena pintu lain masih ada yang bisa membantumu untuk menuju ke satu tempat yang kamu inginkan.
Temukan saya di...
FB ;Â Twitter ;Â Personal Blog
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H