Mohon tunggu...
Akbar Sidiq
Akbar Sidiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - sebagai mahasiswa uin walisongo

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Globalisasi terhadap Pendidikan di Indonesia

24 Mei 2021   18:29 Diperbarui: 24 Mei 2021   18:34 3080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa erlepaskan dalam perkembangan zaman saat ini. Secara etimologi, globalisasi diambil dari kata benda globe yang artinya dunia dan global berarti mensifatkan kata benda tersebut, yaitu mendunia. Jadi kata globalisasi dapat di artikan sebagai suatu upaya atau proses yang berdampak pada aspek kehidupan secara men-dunia. Arus globalisasi yang sudah terjadi sejak abad ke 20, memaksa setiap negara khususnya Indonesia untuk menerima kenyataan masukanya pengaruh luar terhadap berbagai aspek kehidupan bangsa. Globalisasi pada dasarnya merupakan proses yang ditimbulkan dari suatu kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas kebangsaan dan kenegaraan. Globalisasi, menurut ilmuan sosial dipicu oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pada dekade ini berlangsung sangat cepat. Jalaludin Rahmat dalam bukunya Islam Aktual bahkan menyebut fase ini sebagai era revolusi teknologi informasi dan komunikasi. Pasalnya, perkembangan pada bidang tersebut terjadi begitu cepat dan mempunyai pengaruh yang mendasar dalam berbagai sisi kehidupan manusia.

Dengan kata lain, kehadiaran globalisasi menurut perubahan yang mendasar bagi setiap individu. Kita harus menjadikan perubahan itu sebagai tantanagan bukan ancaman. dalam menjawab tantanagan globalisasi maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkarakter handal dan berdaya saing tinggi. Maka dari itu pendidikan tidak terlepas dari pengaruh globalisasi, pengaruh perkembangan tekknologi turut mengiringi perkembangan pendidikan itu sendiri. Saat ini pemanfaatan teknologi tidak hanya terbatas untuk industri atau kepentingan bisnis saja, namun juga pendidikan. Misalnya adalah peran internet yang dapat digunakan sebagai bahan pengumpul informasi belajar bagi siswa. Sehingga sumber belajar tidak hanya diperoleh dari buku atau guru, namun sumber belajar dapat diperoleh dari berbagai belahan dunia. Selain itu penggunaan multimedia dapat diperoleh dari berbagai belahan dunia. Selain itu penggunaan multipedia portable seperti laptop semakin sering dijumpai dalam praktik penyelenggaraan pendidikan di indonesia.

Dengan kata lain dapat diartikan bahwa IPTEK dapat menunjang terselengaranya pendidikan terutama di Indonesia agar lebih berkualitas dan berkembang. Dari sinilah menunjukan bahwa pendidikan merupakan agenda kebangsaan yang sangat penting dan tidak dapat ditunda-tunda lagi untuk dikembangkan seoptimal mungkin. Tentunya agar hal tersebut dapat dicapai dibutuhkan kerjasama yang mumpuni di bidangnya, agar pada pelaksanaanya dapat berjalan sebagaimana mestinya. Untuk mewujudkanya maka disinilah pendidikan harus menampilkan diri sebagai bagian dari tantangan globalisasi tersebut. Pendidikan ditantang harus mampu mendidik dan menghasilkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi bukan justru sebaliknya mandul dalam menghadapi gempuran berbagai kemajuan dan dinamika globalisasi tersebut.

Kemajuan globalisasi terutama ditandai dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya sangat berdampak bagi keberadaan aspek kehidupan khususnya dalam bidang pendidikan, baik itu berupa dampak positif ataupun negatif. Hal ini terlihat dengan adanya sekolah-sekolah yang membuka kelas bilingual, dengan diterapkanya bahasa asing seperti bahasa inggris dan bahasa mandarin sebagai mata pelajaran wajib. Selain itu sekolah-sekolah menengah hingga perguruan tinggi sudah banyak yang membuka kelas internasional. Untuk Indonesia hal ini tidak lain dimaksudkan agar tenaga kerja indonesia dapat bersaing di dunia internasional dan menjawab bebagai tantangan glbalisasi. Dengan dimilikinya tenaga-tenaga kerja yang berkualitan, tentunya akan membawa dampak positif tersendiri bagi Indonesia. Indonesia mempu memperbaiki kualitas ekonomi, sehingga mampu masuk jajaran rasasa ekonomi dunia. Namun hal ini tentu sangat membutuhkan perpaduan antara kemampuan otak yang mumpuni dan keterampilan dasar yang tinggi. salah satu kuncinya adalah dengan globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia khususnya dengan sumber daya manusianya.

Selain itu muncuknya berbagai sumber belajar dan merebaknya media massa, khususnya internet dan media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukanya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. hal ini dapat kita rasakan bahwa para siswa bisa menguasai pengetahuan yang belum dikuasai oleh guru. Oleh karena itu, tidak mengherankan pada era globalisasi ini, wibawa guru khususnya dan orang tua pada umumnya di mata siswa merosot. Disisi lain, pengaruh-pengaruh pendidikan yang mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan diri, kesabaran, rasa tanggung jawab, solidaritas sosial, memelihara lingkungan baik sosial maupun fisik, hormat kepada orang tua, dan rasa keberagamaan yang diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, justru semakin melemah. Sekolah menjadi benteng terakhir yang berperan membendung dampak negatif bawaan yang muncul dari teknologi informasi dan komunikasi yang menjamur tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun