Mohon tunggu...
Ahmad Akbar Samudra
Ahmad Akbar Samudra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember, dengan minat dalam produksi media visual dan pengembangan konten kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Membangun Ekosistem Kreatif Berbasis Tempat: Peluang dan Potensi Dampak Negatifnya

15 November 2024   16:10 Diperbarui: 15 November 2024   16:15 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekonomi kreatif yang berfokus pada lokasi telah menjadi tren utama dalam pembangunan kota-kota besar di seluruh dunia. Banyak kota seperti New York dan Barcelona menggunakan seni dan budaya lokal untuk meningkatkan perekonomian mereka. Konsep ini tidak hanya tentang membuat tempat untuk seni, tetapi juga tentang membangun lingkungan yang melibatkan berbagai sektor seperti sektor kreatif, pariwisata, dan kuliner. Namun, meskipun ada banyak kesempatan, kita harus ingat bahwa pembangunan berdasarkan lokasi juga dapat memiliki efek buruk seperti gentrifikasi, kehilangan keaslian budaya, dan ketidakadilan sosial. Artikel ini membahas kesempatan dan risiko dalam membangun ekosistem kreatif berbasis tempat.

Salah satu manfaat utama dari membangun ekosistem kreatif berbasis tempat adalah kemampuannya untuk menarik wisatawan. kawasan budaya dan seni sering menjadi tempat favorit bagi wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman baru dan berbeda. Kota-kota seperti Berlin dan Miami menunjukkan bagaimana seni jalanan dan distrik seni bisa membuat sebuah area menjadi populer secara internasional. Seni di tempat umum, seperti lukisan dinding atau karya seni instalasi, dapat memberikan identitas yang kuat pada suatu kota. Bagi banyak turis, pergi ke tempat dengan banyak aktivitas seni bukan hanya sekadar untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk merasakan budaya yang beragam. Perekonomian di daerah tersebut yang didasarkan pada kreativitas juga memberi kesempatan untuk menciptakan lapangan kerja baru. Tidak hanya berlaku dalam seni, tapi juga dalam bidang-bidang lain seperti desain, teknologi, kuliner, dan perhotelan. Di distrik kreatif, seniman dan pelaku industri kreatif dapat berkembang bersama dengan pengusaha kecil dan menengah yang menyediakan layanan pendukung seperti restoran, toko desain, dan galeri seni. Hal ini membuat berbagai macam pekerjaan tersedia, dari desainer grafis hingga pekerja konstruksi yang membangun infrastruktur kreatif. Kota-kota seperti Los Angeles dan London menunjukkan bahwa distrik seni yang berkembang pesat bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi berbagai sektor. Inovasi dan pemberdayaan komunitas lokal dapat terjadi melalui ekosistem kreatif berbasis tempat. Dengan memiliki tempat untuk mengungkapkan ide mereka, penduduk lokal dapat menciptakan produk atau layanan yang berdasarkan pada budaya dan kebutuhan daerah. Proyek seni publik atau festival seni yang melibatkan masyarakat langsung dapat membantu memperkuat solidaritas sosial. Program pelatihan dan pendidikan dapat membantu orang belajar keterampilan baru di bidang kreatif. Ini bisa meningkatkan kemampuan ekonomi komunitas. Contohnya, daerah seperti East London atau Jakarta, yang memiliki banyak proyek seni yang melibatkan masyarakat dalam menciptakan sesuatu, telah menunjukkan bahwa dengan memberdayakan masyarakat secara lokal dapat membantu mendorong perubahan positif dalam sosial dan ekonomi.

Seni dan kreativitas bisa membantu menambahkan citra yang kuat dan unik bagi kota. Kota yang memiliki lingkungan kreatif berbasis tempat sering dianggap sebagai simbol inovasi dan keberagaman budaya. Dengan mendukung sektor kreatif, kota tidak hanya menjadi tempat di mana seni dibuat, tetapi juga menciptakan identitas yang terus-menerus. Salah satu contoh dari Barcelona adalah arsitektur Gaud yang terkenal. Bangunan-bangunan ini tidak hanya membuat kota menjadi lebih indah, tetapi juga menarik bagi wisatawan dan investor. Kota-kota yang memiliki lingkungan kreatif yang berkembang dapat menarik minat investor dari dalam dan luar negeri yang ingin mendukung industri kreatif lokal. Ada bahaya gentrifikasi yang perlu diwaspadai karena berpotensi menyebabkan dampak negatif. Tapi, ada hal buruk dari ekonomi kreatif berbasis tempat yang perlu diwaspadai, seperti gentrifikasi. Ketika suatu daerah menjadi pusat kreativitas dan banyak dikunjungi pengunjung atau investor, harga properti dan biaya hidup di daerah tersebut bisa naik drastis. Hal ini dapat menyebabkan penduduk asli yang tidak mampu harus pindah, juga bisa membuat seniman lokal yang dulunya memberi warna pada kawasan tersebut menjadi terpinggirkan. Keadaan ini dapat terjadi di wilayah seni seperti Williamsburg di Brooklyn, New York. Daerah ini dulu terkenal sebagai tempat para seniman tinggal dengan biaya hidup yang murah. Tetapi sekarang telah berubah menjadi kawasan yang mahal dan penuh dengan apartemen mewah. Kehilangan keaslian budaya juga bisa terjadi seiring dengan perkembangan ekosistem kreatif di daerah tersebut. Ketika suatu tempat menjadi populer di pasar global, unsur-unsur tradisional dan lokal yang asli dapat terabaikan atau bahkan lenyap. Karya seni dan budaya yang terlalu fokus pada uang atau tidak melibatkan orang-orang di sekitarnya bisa merusak identitas sebuah tempat. Hal ini dapat terjadi ketika tempat-tempat itu hanya digunakan untuk menarik wisatawan tanpa memikirkan nilai budaya yang dimilikinya. Keaslian yang sebenarnya menarik perhatian bisa hilang, membuat budaya semakin seragam satu sama lain. Selain gentrifikasi, ketidakadilan sosial dan kesenjangan ekonomi juga merupakan tantangan dalam pengembangan ekonomi kreatif yang berfokus pada tempat. Meskipun sektor kreatif dapat menciptakan banyak pekerjaan, tidak semua orang dapat mengakses peluang yang sama. Orang-orang dengan ekonomi rendah atau minoritas sering diabaikan dalam pembangunan, padahal mereka lebih rentan. Orang yang tidak bisa akses sekolah atau pelatihan di kreatif mungkin kehilangan kesempatan untuk ikut dalam lingkungan yang sedang dibangun. Kesenjangan ekonomi dapat memperburuk kesenjangan sosial di daerah tersebut.

Proyek-proyek yang tidak memperhatikan keseimbangan sosial dapat memecah belah komunitas. Mengutamakan kepentingan komersial dalam ekosistem kreatif bisa memecah komunitas menjadi kelompok-kelompok sosial yang terpisah, daripada memperkuat hubungan di antara mereka. Ini bisa membuat terjadi konflik antara mereka yang diuntungkan dari proyek kreatif dan mereka yang merasa tidak diikutsertakan. Dalam beberapa kasus, ekosistem kreatif bisa memperburuk masalah sosial seperti pengangguran atau ketidaksetaraan dalam mengakses sumber daya.

Untuk memastikan bahwa ekonomi kreatif berbasis lokal memberikan manfaat dan mengurangi dampak negatifnya, beberapa langkah perlu diambil. Penting untuk memiliki kebijakan yang melibatkan semua orang. Pemerintah harus memastikan bahwa proyek-proyek kreatif memberikan manfaat bagi semua orang, tidak hanya segelintir orang, tetapi juga melibatkan seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok yang terpinggirkan. Langkah kedua yang penting ialah melibatkan komunitas lokal supaya proyek seni dan budaya dapat mencerminkan kebutuhan dan nilai-nilai penduduk setempat. Pada tahap ketiga, penting untuk menangani gentrifikasi secara hati-hati dengan memberikan kesempatan untuk mendapatkan rumah yang terjangkau bagi seniman dan warga asli. Melestarikan budaya penting untuk menjaga identitas lokal selama masa pembangunan. Ekonomi kreatif yang berfokus pada lokasi dapat membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan memperkuat identitas kota. Namun, untuk tetap mendapatkan hasil yang baik, penting untuk mengendalikan dampak negatif seperti gentrifikasi, kehilangan warisan budaya, dan ketidakadilan sosial. Dengan perencanaan yang baik, penerapan kebijakan inklusif, dan melibatkan semua pihak, ekosistem kreatif berbasis tempat bisa berkembang dengan baik. Manfaatnya bisa dirasakan oleh semua orang dan membuat kota menjadi lebih inklusif, kreatif, dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun