Mohon tunggu...
Akbar Ramadhan
Akbar Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Periset dan Content Writer Validnews.id

Akbar Ramadhan merupakan lulusan S1 Ekonomi Pembangunan, Universitas Airlangga. Saat ini, bekerja di Validnews.id sebagai Periset dan Content Writer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Ekonomi Dibalik Pemilu 2024

14 Februari 2024   16:37 Diperbarui: 14 Februari 2024   16:52 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemilu 2024. Sumber: RRI

Penyediaan alat peraga kampanye (APK) dan kegiatan kampanye yang melibatkan massa mendorong berbagai aktivitas produksi di beberapa sektor. Menurut Studi Dampak Pemilihan Umum 2014 terhadap Indikator Makroekonomi yang diterbitkan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, sektor-sektor yang berkaitan dengan kegiatan kampanye meliputi industri kertas dan percetakan, industri tekstil dan pakaian, industri transportasi dan telekomunikasi, industri manufaktur, hotel dan restoran, serta jasa periklanan.

Menurut Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), konsumsi LNPRT diproyeksi naik menjadi 6,57% di 2024 sebagai dampak dari pengeluaran calon legislatif (caleg). Proyeksi tersebut diperoleh berdasarkan estimasi kasar dari asumsi pengeluaran caleg DPR sebesar Rp1 miliar per orang dan caleg DPRD sekitar Rp200 juta.

Lebih lanjut, dampak perhelatan kampanye maupun pelaksanaan pemilu merembet ke peningkatan pendapatan masyarakat yang bekerja di sektor-sektor yang berhubungan dengan kegiatan kampanye. Meningkatnya pendapatan masyarakat tentunya akan meningkatkan konsumsi rumah tangga.

Mengutip dari Media Keuangan Kemenkeu (1/10/2023), Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI, Teuku Riefky menjelaskan bahwa peningkatan konsumsi rumah tangga sebagai dampak pemilu akan mulai terasa pada akhir tahun 2023 hingga triwulan I tahun 2024. Sejalan dengan pendapat tersebut, Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan bahwa perhelatan Pemilu akan meningkatkan konsumsi Masyarakat sekitar 0,21% di 2024.

Adapun menurut Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) per 12 Januari 2024, total pengeluaran kampanye dari 18 partai politik, yakni berjumlah Rp 222,79 miliar.

 

REFERENSI:

Amru, A. F., & Dartanto, T. (2014). Dampak Pemilihan Umum 2014 terhadap Indikator Makroekonomi. Jakarta: LPEM FEUI.

Komisi Pemilihan Umum. (2024). Diakses dari: https://www.kpu.go.id/dmdocument/1705217843V2%20PRESS%20RELEASE%20PENERIMAAN%20LADK%20PERBAIKAN%20PARPOL.pdf

Media Keuangan Kementerian Keuangan. (2023). Diakses dari: https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/menghitung-biaya-demokrasi

Media Keuangan Kementerian Keuangan. (2023). Diakses dari: https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/pemilu-serentak-berpotensi-genjot-perekonomian-indonesia-2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun