Mohon tunggu...
Akbar Muhammad Sadat 28TKJ
Akbar Muhammad Sadat 28TKJ Mohon Tunggu... Lainnya - alhamdulillah

siswa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Sosial Kawan atau Lawan bagi Demokrasi?

13 September 2020   07:39 Diperbarui: 13 September 2020   07:38 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat ini, pasti semua orang telah mengenal media social . Media sosial atau biasa disebut dengan Sosmed yakni sebuah media elektronik jarak jauh, Penggunanya sungguh dibuat mudah karena adanya komunikasi serta informasi yang mudah ditemukan, kita sebagai Netixzen atau pengguna sosmed harusnya pintar dalam memilih asli atau hoax suatu informasi

Lalu apa hubungan antara media social dengan demokrasi?,Kawan atau Lawan. Demokrasi Pancasila pada hakikatnya adalah norma yang mengatur penyelenggaraan kedaulatan rakyat serta penyelenggara pemerintah negara, dalam kehidupan ekonomi , politik , budaya, pendidikan bagi seluruh warga Indonesia.

Nah, Pengamatan saya mengenai Power Point slide 5 dalam LMS,dalam video itu, terdapat bendera merah putih yang rusak dan tergeletak di selokan dan kemungkinan besar ini adalh perbuatan dari penghuni asrama, dalam sekejap, foto dan video ersebut menyebar melalui media sosial. 

Terekam juga penghuni asrama yang sedang berdahapan dengan ormas, sempat juga terdengar lontaran kata kata hewan dari mulut penghuni asrama. Meskipun kericuhan sudah terjadi selama seminggu, belum ditemukan pasti siapa yang tersangka dalam kasus tersebut. polisi menggiring 43 penghuni asrama mahasiswa.

Dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa media sosial dapat menyebabkan konflik antar warga jika kita tidak dapat memilah informasi secara selektif. Demokrasi Pancasila itu sendiri dapat menjadi jalan tengah yang harus disikapi secara bijak karena merupakan alternatif pemersatu antara beragam latar belakang suku dan budaya masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, perlunya kesetaraan penggunaan media sosial dengan demokrasi pancasila agar tidak menyebabkan konflik yang tak sesuai dengan kenyataannya.

Dalam hal ini bisa kita simpulkan bahwa media social dapat memudahkan dalam komunikasi serta menyebabkan konflik antar warga, kita sebagai netizen harusnya dapat memilih informasi yang memang benar atau asli. Demokrasi Pancasila juga dapat menjadikan penengah yang harus disikapi dengan bijak. Oleh karena ini, keserasian antara pengguna media social dengan demokrasi Pancasila juga harus diperhatikan agar tidak menyebabkan konflik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun