Mohon tunggu...
Akbar Marzuki Tahya
Akbar Marzuki Tahya Mohon Tunggu... -

menjadi pembelajar dengan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Reproduksi Rajungan

12 Maret 2012   15:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:10 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Reproduksi menjadi suatu aktivitas penting untuk menjaga keberlangsungan generasi dari P. pelagicus. Dalam proses reproduksi tingkah laku menjadi bagian yang lazim dilakukan oleh makhluk hidup lainnya untuk menarik pasangannya dengan memberi sinyal-sinyal yang dipahami oleh lawan jenis. Demikian pula yang terjadi pada spesies yang pintar menari ini. Ketika spesies jantan mengalami matang maka akan mencoba menarik perhatian spesies betina yang mengarah pada kematangan gonad. Ritual yang biasa dan unik adalah ketika spesies jantan berdiri tinggi dengan menggunakan kaki jalan sebagai tumpuan, sesekali menggali substrat pasir, meregangkan capit mengarah ke luar tubuh atau melipatnya ke arah dalam dan pada saat ini feromon dilepaskan ke air yang berperan sebagai komunikasi untuk menarik spesies betina. Pelepasan senyawa kimia yang terkandung dalam urin ini ditujukan ke arah betina melalui pergerakan arus air dibantu oleh kaki renang menuju betina, hal ini dilakukan berulang kali hingga spesies betina tertarik. Ketertarikan betina ditandai dengan adanya respon meregangkan capit dan melipat seolah melambai-lambai, namun spesies betina tetap tidak bergerak mendekati jantan. Yang aktif bergerak mendekat adalah spesies jantan, namun betina telah bersedia pada posisinya dan mencoba tenang hingga Jantan berada di bagian atasnya, pada keadaan ini disebut sebagai prakopulasi atau berpasangan. Pada tahap ini, spesies betina tetap berada dalam buaian spesies jantan dan diperkirakan sekitar 2-7 hari hingga menjelang waktu ekdisis (molting). Terdapat beberapa keistimewaan bagi spesies betina, yakni mendapatkan jaminan keamanan dari spesies jantan oleh pemangsaan predator apalagi pada kondisi lunak sesaat setelah molting. Periode kritis ini berlangsung hingga karapas kembali menjadi keras sekitar 48 jam. Pada tahap selanjutnya, terjadi kopulasi dengan bagian abdomen saling bersentuhan dan membuka. Spesies betina berada di bawah jantan dengan posisi abdomen membuka dan akan memfasilitasi masuknya gonopods, yakni pleopod yang merupakan organ intromittent panjang yang bukan penis namun berfungsi menyalurkan sperma (spermatophore) ke dalam gonopores betina. Kopulasi akan berlangsung sekitar 5-12 jam.

Tahya, A. M. 2012. Reproduksi Rajungan (Portunus pelagicus). [online]. www.akbarmarzukitahya-smart.blogspot.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun