Sejumlah penelitian menyatakan bahwa literasi masyarakat Indonesia di bawah rata-rata. Bunyi penelitian itu masyhur diamini oleh masyarakat Indonesia.Â
Secara tidak langsung, hasil penelitian tersebut terinternalisasi pada setiap pikiran masyarakat dan mengakar menjadi persepsi. Kalau saja literasi menjadi cerminan kualitas suatu bangsa, maka sepertinya kita harus banyak mengevaluasi proses pendidikan yang berjalan selama ini, mengapa tingkat literasi Indonesia masih saja rendah?
Kecakapan literasi yang rendah berbanding lurus dengan tingginya peluang mengonsumsi kabar bohong atau hoaks. Uniknya, penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center mengatakan bahwa kelompok yang rentan termakan berita bohong adalah mereka generasi boomers.Â
Mereka adalah kelompok yang saat ini berusia 60 tahun lebih. Sebenarnya hasil penelitian tersebut bukan sesuatu yang aneh, melainkan wajar. Generasi boomers baru mendapatkan kecanggihan teknologi di usia senja, mungkin pada saat 40 tahunan.Â
Bagi mereka, gawai yang canggih ibarat mainan yang mengasyikkan. Dengan begitu, ketika ada informasi baru yang mereka dapatkan, mereka tak sabar untuk membagikannya kepada teman-teman media sosialnya.
Menanggapi fenomena tersebut, mahasiswa KKN Undip menyelenggarakan lomba menulis untuk ibu-ibu PKK. KKN yang berlokasi di Kelurahan Miroto, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, itu memiliki program yang unik sekaligus menantang.Â
Seperti diketahui, kebanyakan program KKN saat ini hanya bersifat satu arah seperti sosialisasi dan edukasi, tanpa melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung. Dengan demikian, program lomba menulis untuk ibu-ibu PKK terasa berbeda karena mendorong keterlibatan aktif dari ibu-ibu sebagai peserta.
Lomba menulis diadakan secara daring dengan mengunggah tulisan ke media sosial Facebook. Facebook dipilih karena hampir seluruh ibu-ibu PKK di Kelurahan Miroto menggunakannya. Lomba diadakan pada 3-8 Februari 2022, ibu-ibu dipersilakan untuk mengunggah tulisan inspiratifnya ke dinding Facebook miliknya.Â
Kemudian, proses penjurian dilakukan selamat dua hari setelahnya, yakin 9-10 Februari 2022. Sementara pengumuman, dilakukan pada 11 Februari 2022 secara offline dan para pemenang diberikan apresiasi. Terdapat empat tulisan terbaik yang beragam tema. Ada yang membicarakan percakapan ibu dengan anaknya, perjalanan spiritual, hingga reportase kegiatan ibu-ibu. Sungguh menarik.
Pertemuan puncak yang berisi pengumuman pemenang itu secara tidak langsung memberikan wawasan kepada ibu-ibu PKK secara umum bahwa ibu-ibu pun bisa menulis dan membagikan konten yang positif dan mendidik. Itulah tujuan dari diadakannya program lomba menulis untuk ibu-ibu PKK.