Mohon tunggu...
Puisi

Kartu Kuning dari Ilahi

5 Februari 2018   15:07 Diperbarui: 5 Februari 2018   16:01 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

oleh Akbar M.A

Peluh ini telah jatuh berbulir
perlahan dia terus mengalir
Bukan untuk menunjukkan pilu terlahir
Tapi menjadi penyemangat untuk mereka yang bak rentenir
Menagih kebaikan dariku bak para pezikir
Tapi saat aku jatuh, kabar buruk pun diukir

Kadang aku juga kelelahan
Dan aku iri melihat hujan
Meskipun terus jatuh di luas nya medan
Tak sekalipun ia kembali pada pimpinan
TUHAN
Aku ketakutan
Tersesat dalam kegelapan
Aku butuh bantuan

Kini aku duduk semberi berkontemplasi
Mencoba membuat strategi penuh akurasi
Di kontrol batasan regulasi
Berharap impian itu tak hanya sekedar fantasi
Membayar janji yang harus dilunasi
Sampai akhirnya di ujung evaluasi
Kau peluk aku penuh afeksi
Sembari berbisik Kau beri instruksi
Wujudkan semua dengan semangat militansi
Sisanya biar Aku yang atasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun