Karena pertumbuhan ekonomi mencerminakan adanya sinyal produktivitas dalam pengelolaan sumber daya. Produktivitas sangat berguna dalam pencitpaan hasil output barang dan jasa suatu negara yang efektif dan efisien. Melalui nilai hasil output barang dan jasa yang terus bertambah, secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan suatu negara.
Lalu bagaimana untuk menggambarkan kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah ? hal ini mungkin dapat dijelaskan melalui data : Inflasi, pengagguran, dan koefisien Gini.
Inflasi ditahun pemerintahan jokowi cenderung bergerak stabil. Berbeda dengan pengagguran, dimana terus mengalami peningkatan. Menjadi lebih miris ketika melihat data Koefisien gini indonesia yang masih berada di kisaran angka 0,4 %, dimana angka tersebut menggambarkan ketimpangan si kaya dan si miskin di Indonesia masih sangat tinggi.
Infrastruktur
Infrastruktur merupakan salah satu program andalan dari pemerintahan jokowi. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan anggaran APBN-P untuk bidang infrastruktur yang meningkat dari 177 T ke 401 T. Dalam 3 tahun pemerintahan jokowi, ada banyak infrastruktur yang telah di bangun. Baik itu pembangunan tol darat ataupun laut, bendungan, hingga pembangunan jalan untuk daerah pelosok dan sebagainya. Program ini sangat dirasakan oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari tingkat kepuasan masyarakat di sosial media dalam hal pembangunan infrastruktur mencapai angka 91% (dikutip dari : politica Wave).
 Menurut hemat saya :Secara keseluruhan pembanguanan ekonomi di era Jokowi berjalan cukup baik meskipun  belum optimal. Kebijakan yang diharapkan dapat menstimulus pergerakan ekonomi seperti : Paket kebijakan ekonomi 1-16, belum bekerja optimal ataupun Tax Amnesty yang sempat ampuh namun akhirnya pun runtuh. Belum mampu membawa perubahan. Maka dari itulah, di sisa-sisa pemerintahan Jokowi-JK harus dapat diakselerasi dengan kebijakan yang tepat sasaran. Dan janji program kebijakan ekonomi nasional segera dilaksanakan. Disamping itu sumber pertumbuhan baru harus mulai difokuskan, dan diawasi dengan optimal.  Demi Mencitpakan ekonomi yang berkeadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H