Mohon tunggu...
Akbar Kapita Baharsyah
Akbar Kapita Baharsyah Mohon Tunggu... -

adalah lelaki yang sedang menjalani kuliah difakultas kedokteran unhas yang sesekali meluangkan waktunya ditengah kepenatan kuliah buat nulis dibeberapa milis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Essay: Wanita dan Misteri Cinta

12 Januari 2010   04:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:30 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Freud meneliti wanita hampir separuh usianya. Kesimpulan yang didapatkannnya. Wanita itu misteri. Wanita merupakan sekumpulan tanya namun minim jawaban. Dia diciptakan dari bengkok tulang rusuk. Menjadikannya banyak teka-teki. Mencoba mengorek kejelasan tentang “wanita” maka akan semakin membuat banyak misteri baru yang tak terkuak. Ruang wanita adalah ruang simbolitas yang hanya bisa dikaji dengan menggunt analisis yang rumit begitu. Terlalu rumit.

Wanita lahir dari misteri dan akan terus menjadi misteri. Terlalu banyak hal yang kadang tidak dapat dipahami dari wanita. Tentang ekspresi, senyum, tatapan, sampai pada wilayah ketertarikannya terhadap sesuatu. Wanita hadir sebagai seperangkat simbol hidup yang sulit didefinisikan.

Wanita itu aneh! Beribu mozaik meyertainya. Dan setiap mozaiknya memendam kisah-kisah mendebarkan tentang ruang kejiwaan. Aku bersyukur, karena diberi kelihaian mengenal wanita, termasuk karakter dan tingkahnya. Hanya dengan memerhatikan ekspresi dan tingkah-tingkah ganjil yang kerap dilakonkan.

Betatapun kuatnya. Betapapun wanita memproklamasikan diri sebagai sosok superior. Pada dasarnya wanita tetap inferiori. Tak bisa dibantah. Wanita! Bagaimanapun ia ingin jadi perkasa, tetaplah dekat dengan rasa dan air mata. Kenapa? Kembali pada filosofi tulang rusuk kiri yang bengkok. Bersikeras meluruskan berarti patah, membiarkannya terus bengkok maka salah. Sentuhannya! Adalah sentuhan kejiwaan yang melibatkan empati luarbiasa atas segala ekspresi-ekspresi yang kerap dibahasakannya.

Wanita itu luar biasa,Kamu akan kalah jika berlomba menggubah cerita dengan nya. Mereka punya sembilan insting. Para lelaki cuman punya satu. Jangan heran, jika bahasa tulisan pengikut hawa banyak membuat siapa saja takluk. Termasuk Panglima perang berhati keras sekalipun.
Saya suka mengidentikkan wanita dengan kupu-kupu. Sebab sketsa kupu-kupu adalah campuran multi warna,begitu manis jika dilihat. Maka jangan lah heran jika campuran multiwarna itu akan membuat siapa saja tersihir. Lemas lalu terhempas.

Namun,sehebat apapun wanita dengan 9 insting nya,Setiap wanita tetap saja butuh lelaki. Pundak jadi sandaran berkeluhnya. Punggung tempatnya berteduh. Kesempurnaan. Ketika tulang rusuk itu berpadu. Jiwa akan bermetamorfosa, dari bahasa aku dan dia menjadi kita. Betapa indah bahasa kita itu. Silakan bayangkan sendiri. atau jika kau telah mampu dan siap segalanya. Mulailah mencari tulang rusuk itu. Pencarian! Akan membawa pada titik klimaks. Yang mencari dan dicari saling menemukan. Atau yang mencari dan yang dicari akan terlibat lagi dalam dinamika tekateki yang mengharu biru.

Lalu! Bagi mereka yang masih sendiri.?Terpaksa sendiri. Atau dibuat sendiri.sebenarnya Tambatan hati, penawar misteri itu selalu ada. Tinggal bagaimana menangkap segalanya dengan bahasa intuisi. Harus peka! Kenapa? Jiwa itu terus bergerak dalam jalur-jalur yang saling mencari. Jika harus memilih! Antara kamu harus jatuh cinta atau tidak. saya Sarankan sebaik nya tidak! Pilihlah agar tidak jatuh cinta. Kenapa? Sebab dengan jatuh cinta berarti kamu akan bergerak menuju misteri yang sarat teka-teki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun