Mohon tunggu...
Abdul MananAkbar
Abdul MananAkbar Mohon Tunggu... Freelancer - Apa yang melukai mu, berdarah padaku.

Panggil nama ku tiga kali: "Akbar", "Akbar", Akbar, kau akan langsung mencintai ku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gaharu Ustaz Abdul Somad

15 April 2019   10:15 Diperbarui: 15 April 2019   10:29 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaharu Ustadz (Syeikh) Abdus shomad!

Sebelum diekstrak, gubal (getah) gaharu tetaplah terlihat seperti bagian batang pohon lainnya, orang yang tidak mengenali ciri-cirinya menganggap gaharu bagai kayu bakar, tidak banyak gunanya selain untuk disia-siakan.

Nyatanya, pohon gaharu memiliki sistem imunitas yang berbeda dengan pohon lainnya, ketika ada bagian dari pohon yang terluka karena peristiwa alam atau perilaku binatang,  segera jaringan di dalam pohon, menyalurkan semacam 'kimiawi' yang berfungsi untuk memperbaiki bagian pohon yang rusak tersebut.

Semakin lama 'kimiawi' tersebut mengendap, semakin banyak bagian pohon yang berpotensi menampung bahan baku wewangian tersebut. Bahkan bisa menjadi obat!

Mengapa gaharu bernilai tinggi ketika berada dalam industri minyak wangi, salah satunya karena gaharu mampu mengikat senyawa lainnya untuk bertemu dan berkumpul, mengikat senyawa yang berbeda menjadi satu cairan yang dicari-cari, diperjual belikan, berabad-abad lamanya. Bukankah wewangian adalah satu kesukaan Baginda Nabi Muhammad SAW.

Sebelum dan sesudah Ustadz Abdus Shomad bertemu dengan Prabowo, beliau sudah masuk dalam pembentukan (pendidikan) sunnatullah, ada saja peristiwa Alam yang mengganggu baik dari alam itu sendiri,  juga dengan kelakukan 'binatang' yang mencoba-coba dengan sengaja atau tidak untuk melukai pikiran juga perasaan beliau.

Teruntuk saudara kami yang menjadikan Ustadz Abdus Shomad sebagai objek fitnah, berhentilah, atau nanti kalian akan celaka. Ia ulama yang mencoba menjadikan setiap kata-kata nya sebagai pengingat, pembangkit kesadaran, pelipur lara, juga penenang, seperti gaharu yang akan memberikan wangi terbaiknya saat dibakar, asap yang muncul tak terbendung, akan mengisi segala ruang yang terdapat udara, jarak jangkauannya tak terprediksi, siapa pun yang pernah menghirupnya akan berkeinginan untuk mendapatkan ulang aroma tersebut.

Gaharu alam memang memiliki saingan, yaitu gaharu pabrikan, dimana campuran kimia dari lab, disuntikan ke dalam sebuah kayu, agar seolah-olah memiliki kemampuan yang sama dengan gaharu alami. Namun, ketika gaharu 'kw' tersebut dibakar, efek negatif pun bermunculan, seperti kangker!

Saudara kami yang masih menyuntikan fitnah ke dalam sosok Ustadz Abdus Shomad, sudahilah perilaku amoral tersebut, sebelum kangker merusak seluruh jaringan tubuh anda, sehingga anda tak berdaya.

"Daging Ulama itu beracun", maka janganlah memakannya. Ghibah adalah bentuk terkecil dari kiasan memakan 'daging', pastinnya, memfitnah ulama lebih dari itu, segeralah berhenti menfitnah Ustadz Abdus Shomad.

Bila pun saudara tak mau dengar cakap ini, perhatikanlah, api fitnah yang kalian kobarkan, membakar citra Ustadz Abdus Shomad, hanya akan menproduksi asap yang membawa wewangian kebenaran, dihirup berbagai macam orang. Dan, siapa pun yang pernah menghirup aroma kebenaran tersebut, tak akan tersesat saat menentukan jalan untuk dipilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun