Apalagi mau dicakap? Biasanya kondisi merinding karena satu peristiwa cman sekali terjadi, sekali berlaku, butuh jeda beberapa waktu untuk mendapatkan kesan yang sama.
Merinding terjadi karena gambaran visual atau suara yang masuk ke indera pendengaran mengusik atau setidaknya menyentuh sesuatu yang tidak bisa dilakukan kepalsuan.
Dalam percakapan antara Prabowo - Syeikh Abdus Shomad semalam, ada beberapa fragmen yang setiap kali ditonton selalu menghasilkan kesan merinding yang sama .
Pertama, saat Syeikh Abdus Shomad meminta 2 hal yang terkait dirinya, untuk tidak diundang ke Istana dan melarang untuk diberikan jabatan  apapun. Apapun!
Ditengah kondisi politik praktis yang lumrah adanya kepentingan jangka pendek, Syeikh Abdus Shomad dengan lugas mengucapkan sesuatu yang biasanya dikatakan oleh para politisi sebagai basa basi.
Kedua, tentu saat Syeikh Abdus Shomad memberikan buah tangan, kenang-kenangan yang tidak mewah, tapi cara menyampaikannya begitu elegan dan santun. Ditutup dengan pengajaran membaca dzikir laa ilaaha illa Allah, menyedot emosi yang menonton, ia letakkan tangannya di bagian dada kiri calon pemimpin, yang ia harapkan mau mendengar cakap ulama dan dianugerahi Allah kemampuan untuk berlaku adil.
Waktu di pondok, saya mendengar dan mendapatkan catatan tentang ayat yang terdapat dari surat Yasin
..
"Ikutilah (seseorang) yang tidak meminta upah, (karena) itulah tanda mereka mendapatkan hidayah." Â Ayat ini menjelaskan tentang salah satu nilai yang penting untuk diamalkan, yaitu keikhlasan.
Dahulu, hanya sekedar mendengar, melihat, dan membaca, setelah tadi malam, semakin nyata bahwa Ikhlas itu memeliki efek mempengaruhi yang mampu menembus ruang, waktu, bahkan hati-hati orang yang lalai.
Alm. Gus Dur mengatakan "Orang yang paling ikhlas untuk raykat Indonesia adalah Prabowo", satu dekade berlalu, Prabowo bertemu dengan seorang sederhana yang menasehatinya dengan sederhana, lengkaplah satu moment yang disiarkan itu menjadi buah bibir, menjadi dalil, menjadi sesuatu yang cepat dibicarakan banyak orang.
Semoga spirit keikhlasan itu menghantarkan Prabowo dan Sandi kepada gerbang perubahan ke arah Indonesia yang lebih baik.