Sekali Bermanuver, dua telur berada diujung tanduk
Ketika upaya ketua umum partai bulan Bintang, Prof Yusril Ihza Mahendra, Â membebaskan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir bertemu dengan restu Presiden, sontak, sorak sorai bergemuruh di jagat medsos, Â kebanyakan bernada mengejek dan menyudutkan.
Sekilas diperhatikan, timeline para pengejek adalah orang-orang yang masih dalam satu kesepahaman bahwa sudah selayaknya Ustadz Ba'asyir dibebaskan, walau pun tanpa ada kejelasan bagaimana cara mereka membantu membebaskannya.
Dua hari belakangan, makin kencang lagi mereka berkata, dengan sisipan kata "Tuh Kan!", Sambil senyum senyum mencari smart phone, gak sabar memberi tahukan ke khalayak ramai, bahwa upaya Yusril terbentur dengan para mentri presiden. Kebahagiaan terlihat pada caption yang dibubuhkan pada setiap meme yang diposting.
Kali ini, nada kecaman datang juga dari pendukung calon presiden 01, gak tanggung-tanggung, kalimatnya "Habisi Yusril, sebelum dia menghabisi Jokowi!", Ada ketakutan jagoannya akan nyungsep akibat bisikan diluar tim sukses.
Bagai telur diujung tanduk, begitu kata pepatah. Siapa yang di atas tanduk? Yusril? Jokowi? Timses 01? Timses 02? Siapa kira-kira ?
Kisi-kisi nya, "Siapa yang dibesarkan dalam kebencian, akan selalu melihat kebenaran sebagai sebuah ancaman!"
Dalam  kasus pembebasan ustadz abu Bakar Ba'asyir, siapa yang terlihat terancam?
Bravo Prof! Sekali bermanuver, dua telur berada diujung tanduk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H