Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Cinta Indonesia Setengah, Jelajah Negeri Sendiri - Bentang Pustaka, Kompasiana. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mudik Bareng Anak dan Tantangan Mengalihkan Gadget Selama di Kampung

29 Maret 2025   19:40 Diperbarui: 30 Maret 2025   16:03 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mewujudkan libur lebaran anak dengan momen yang bermanfaat ketimbang membiarkan mereka sibuk dengan gadget. (Foto AKBAR PITOPANG)

Mudik selalu menjadi kisah yang penuh warna. Sebuah perjalanan pulang yang bukan sekadar perpindahan lokasi. Tetapi juga perjalanan emosional menuju akar, menuju rumah yang menyimpan kenangan dan kehangatan. Bagi para perantau, momen ini adalah saat membayar rindu yang telah lama tertunda demi merajut kembali kebersamaan dengan orangtua serta keluarga besar. Namun, di era digital ada tantangan baru yang kerap mengintai. Bagaimana menjaga kedekatan keluarga di tengah gempuran penggunaan hp?

Anak-anak adalah yang paling merasakan dampaknya. Di kota, mungkin banyak orangtua mulai menyadari bahaya kecanduan gawai bagi perkembangan anak

Mereka berusaha mengontrol penggunaan HP. Lalu menggantinya dengan aktivitas yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku atau bermain di luar rumah. 

Namun, di kampung situasinya bisa berbeda. Banyak anak-anak sudah terbiasa memegang HP dalam kesehariannya. Entah untuk bermain game, menonton video, atau sekadar berselancar di media sosial.

Saat mudik, anak-anak dari kota bertemu dengan sepupu-sepupu mereka di kampung. Awalnya, suasana terasa menyenangkan. 

Namun, ketika anak-anak kampung lebih sibuk dengan handphone daripada bermain bersama. Akhirnya anak dari kota pun mulai merasa tergoda. 

Mereka melihat saudara-saudaranya sibuk sendiri dan asyik menatap handphone. Tantrum pun tak bisa dihindari. Anak jadi ingin ikut serta sebab ingin merasakan "keseruan" yang sama.

Inilah dilema orangtua. Di satu sisi, mereka ingin anak-anak menikmati waktu berkualitas dengan keluarga selama berada di kampung. Di sisi lain, mereka juga tak ingin si kecil merasa terasing karena tidak ikut menggunakan handphone seperti saudara-saudaranya. 

Tantangan ini bukan hanya tentang membatasi penggunaan handphone. Tetapi bagaimana memberikan alternatif yang lebih menarik dan bermakna.

Momen mudik seharusnya menjadi waktu untuk membangun memori indah. Orangtua perlu merancang strategi agar anak-anak tidak terjebak dalam dunia digital selama di kampung halaman. 

Salah satu cara efektif adalah mengajak mereka berpetualang. Kampung adalah tempat yang kaya akan eksplorasi —sawah luas, sungai jernih, hutan atau kawasan hijau yang menunggu untuk dijelajahi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun