Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri - Kompasiana, Bentang Pustaka. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lebaran Minimalis Sesuai Budget Tanpa Mengurangi Kegembiraan

31 Maret 2025   06:15 Diperbarui: 31 Maret 2025   07:29 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya lebaran minimalis untuk menyambut Idul Fitri.(Shutterstock/Odua Images via Kompas.com)

Lebaran adalah momen "kemenangan" yang seringkali identik dengan kemewahan dan eksklusivitas. Namun, apakah kemenangan itu harus dirayakan dengan gegap gempita dan kemewahan? Ataukah justru terletak pada kesederhanaan yang membawa ketenangan?

Di balik euforia itu banyak anggaran yang membengkak tanpa perhitungan matang. Lebaran sejatinya bukan sekadar tentang pakaian baru, hidangan melimpah, atau rumah yang dipenuhi dekorasi atau pernak-pernik baru. Lebaran adalah soal bagaimana kita merayakan kemenangan atas hawa nafsu, menyucikan hati, dan merajut kembali silaturahmi yang mungkin sempat terkoyak. 

Dalam atmosfer yang lebih tenang dan penuh makna maka minimalisme menjadi sebuah pendekatan yang mengajarkan kita untuk lebih fokus pada esensi daripada sekadar euforia sesaat. Konsep minimalisme menawarkan solusi agar lebaran tetap berkesan tanpa harus mengorbankan kestabilan finansial.

Lebaran minimalis bukan sekadar tren. Esensi minimalis dalam konteks lebaran dapat diterapkan di berbagai aspek mulai dari persiapan hingga perayaan. Dengan perencanaan yang tepat kita dapat merayakan Idul Fitri secara bermakna tanpa pemborosan.

Budaya konsumtif sering membutakan kita dari makna berlebaran yang sesungguhnya. Lebaran kerap dikaitkan dengan belanja besar-besaran. Lalu kita lupa bahwa kebahagiaan sejati justru lahir dari keikhlasan dan kebersihan hati. 

Tidak perlu meja penuh hidangan beraneka rupa jika akhirnya hanya terbuang sia-sia. Tidak harus baju baru jika hati masih terbebani dendam dan kesombongan. Esensi Lebaran bukan tentang apa yang kita pakai atau sajikan melainkan tentang jiwa yang kembali minimalis dari segala macam keduniawian.

Biar gak bingung bagaimana menerapkan konsep lebaran yang minimalis, maka simaklah penjelasan dan contoh nyata berikut ini.

Di balik kesederhanaan lebaran minimalis. (via wikipedia.org)
Di balik kesederhanaan lebaran minimalis. (via wikipedia.org)

Pertama, bijak mengelola anggaran.

Acap kali pengeluaran selama Ramadan hingga Lebaran menjadi tidak terkendali. Diskon besar-besaran, ajakan bukber, serta tradisi memberi hampers/THR membuat banyak orang tergoda untuk mengeluarkan uang tanpa rencana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun