Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Cinta Indonesia Setengah, Jelajah Negeri Sendiri - Bentang Pustaka, Kompasiana. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lebaran Minimalis Sesuai Budget Tanpa Mengurangi Kegembiraan

31 Maret 2025   06:15 Diperbarui: 31 Maret 2025   07:29 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya lebaran minimalis untuk menyambut Idul Fitri.(Shutterstock/Odua Images via Kompas.com)

Keempat, dekorasi rumah yang simpel dan elegan.

Menghiasi rumah untuk lebaran dengan pernak-pernik baru memang menyenangkan. tetapi tentu saja dekorasi tersebut hanya bertahan sebentar sebelum akhirnya disingkirkan saat lebaran telah usai. 

Alih-alih membeli banyak barang pernak-pernik baru maka sebaiknya kita bisa menata ulang perabotan yang ada atau bisa juga dengan memanfaatkan dekorasi natural seperti tanaman. 

Bila tetap keukeuh memilih untuk membeli aksesori maka pilihlah yang bersifat timeless dan tidak mudah usang sehingga dapat digunakan sepanjang waktu di luar lebaran.

Kelima, silaturahmi yang penting bermakna.

Silaturahmi adalah inti dari lebaran. Akan tetapi tidak harus dilakukan dengan perjalanan jauh yang menguras tenaga dan biaya. Terlebih di era modern seperti ini, jika tidak sempat mudik maka dengan teknologi kita bisa tetap terhubung dengan keluarga dan teman melalui panggilan video. 

Sedangkan jika harus mudik maka memilih transportasi yang hemat, efisien dan rendah emisi karbon. Mudik hijau merupakan menjadi bagian dari penerapan minimalisme ini.

Lebaran minimalis, esensi kebahagiaan kemenangan hati. (via kompas.com)
Lebaran minimalis, esensi kebahagiaan kemenangan hati. (via kompas.com)

Ramadan dan Lebaran Tetap "Menyala"

Esensi lebaran bukan terletak pada kebersihan hati dan kemenangan atas hawa nafsu. Dengan mengadopsi gaya hidup minimalis, kita belajar untuk lebih menghargai hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. Lebaran minimalis bukan berarti kehilangan kebahagiaan. Tetapi justru menempatkan kebahagiaan pada tempat yang seharusnya dalam kesederhanaan dan keikhlasan.

Dengan menerapkan lebaran minimalis dalam Hari Raya Idul Fitri maka kita tidak hanya menghemat anggaran tetapi juga menguatkan nilai-nilai spiritual. Lebaran tidak harus serba baru yang terpenting adalah hati kembali suci dengan lembaran baru. 

Daripada menguras tabungan demi baju baru maka lebih baik mengalokasikannya untuk berbagi kepada mereka yang lebih membutuhkan. Sederhana bukan berarti kekurangan. Di sanalah kita menemukan kelimpahan keberkahan yang maksimalis mengalir tanpa batas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun