Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Buku Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri. BT 2022. KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menjadi Smart Shopper saat Ramadan dengan Menerapkan Tren YONO

15 Maret 2025   07:40 Diperbarui: 15 Maret 2025   07:40 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa YONO lebih cocok diterapkan saat Ramadan supaya finansial kuat. (Dok. Freepik via Kompas.com)

Saat Ramadhan, pengeluaran bisa melambung tinggi tanpa disadari. Dari berburu takjil hingga euforia diskon besar-besaran. Kita sering terjebak dalam perilaku konsumtif yang membuat dompet menipis sebelum Idul Fitri tiba. Ironisnya, niat awal ingin berhemat malah berujung defisit keuangan. Lalu, bagaimana cara kita tetap menikmati Ramadhan tanpa harus terjebak dalam jebakan over-spending?

Bayangkan situasi anda sedang berjalan di pusat perbelanjaan dimana berbagai promo Ramadhan menggoda dari segala arah. Ada diskon 50% untuk baju muslim terbaru, cashback 30% untuk parcel lebaran, dan harga spesial untuk koleksi mukena premium. 

Tanpa sadar anda tergoda membeli lebih dari yang direncanakan hanya karena takut kehilangan kesempatan emas. Padahal, seberapa sering kita benar-benar membutuhkan lebih dari satu jenis baju baru atau perlengkapan ibadah tambahan setiap tahunnya?

Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah konsep YONO (You Only Need One). Prinsip ini mengajarkan kita untuk lebih selektif dalam berbelanja dan hanya membeli satu barang yang benar-benar dibutuhkan, bukan sekadar diinginkan. 

Dengan menerapkan YONO kita bisa mengendalikan dorongan impulsif dan lebih bijak dalam mengalokasikan dana selama Ramadhan.

Konsep YONO mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, menarik napas dalam, dan bertanya kepada diri sendiri. Jika jawabannya hanya sekadar ingin maka langkah terbaik adalah menahan diri dan fokus pada kebutuhan utama.

Fenomena over-spending selama Ramadhan bukanlah hal baru. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran masyarakat meningkat hingga 40% selama bulan puasa dibandingkan bulan biasa. 

Ini terjadi karena berbagai faktor mulai dari euforia berbuka puasa dengan menu spesial, tradisi membeli pakaian baru, hingga kebiasaan menyetok makanan dalam jumlah berlebihan.

Namun, apakah kita benar-benar perlu mengeluarkan uang lebih banyak untuk merasakan kebahagiaan Ramadhan? Jawabannya tidak. 

Justru, dengan perencanaan keuangan yang baik dan pola pikir hemat kita bisa tetap menikmati Ramadhan dengan penuh berkah tanpa harus mengorbankan kestabilan finansial.

Langkah pertama dalam menerapkan YONO adalah membuat daftar prioritas belanja. Sebelum pergi ke pusat perbelanjaan atau berbelanja online maka buatlah daftar barang yang benar-benar dibutuhkan dan patuhi daftar tersebut. Jangan tergoda menambahkan barang hanya karena melihat promo menarik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun