Melindungi Guru, Fondasi Kolaborasi Pendidikan
Setiap hari, para guru mendidik dengan penuh dedikasi dan memikul tanggung jawab besar untuk mencetak generasi hebat. Namun, penghormatan terhadap guru dari masyarakat khususnya orangtua masih kurang optimal. Padahal, dukungan orangtua merupakan sinergi dan kolaborasi dalam mendukung pembelajaran siswa.
Sayangnya, berbagai kasus intimidasi terhadap guru benar-benar menjadi sorotan. Fenomena ini sungguh mencederai esensi pendidikan. Orangtua yang seharusnya menjadi mitra guru justru bersikap semena-mena ketika terjadi permasalahan.Â
Hal ini harus dihentikan. Pendidikan memang bukan hanya menjadi tanggung jawab guru melainkan tanggung jawab bersama antara sekolah, guru, dan orangtua.Â
Komunikasi yang baik adalah kunci untuk mencegah kesalahpahaman dan membangun kerjasama yang harmonis.
Kemendikdasmen telah mengambil langkah serius dengan menggandeng Kepolisian Negara RI untuk melindungi guru dari ancaman hukum yang tidak adil. Langkah ini merupakan wujud keberpihakan pemerintah kepada guru agar dapat menjalankan tugas tanpa rasa takut.Â
Namun, perlindungan hukum saja tidak cukup. Kesadaran kolektif masyarakat terutama orangtua sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang saling menghargai.
Guru hebat akan menghasilkan generasi yang hebat pula tetapi itu tidak akan tercapai tanpa dukungan orangtua. Kolaborasi guru dan orangtua pasti akan menyelaraskan sinergi yang optimal untuk perkembangan siswa, baik secara akademik maupun karakter.Â
Orangtua hanya perlu memahami bahwa guru memiliki tujuan yang sama yaitu memastikan anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia.
Hormat kepada guru adalah bentuk pendidikan karakter untuk anak. Pentingnya mengajarkan mereka untuk menghormati orang yang berjasa dalam hidupnya.