Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Refleksi Hari Guru Nasional 2024: Guru Pilar Kekuatan Indonesia

25 November 2024   05:57 Diperbarui: 25 November 2024   16:01 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru di Indonesia. (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Ilustrasi dilema guru. Kita harus mendukung dan melindungi guru. (KOMPAS/SUPRIYANTO) 
Ilustrasi dilema guru. Kita harus mendukung dan melindungi guru. (KOMPAS/SUPRIYANTO) 

Melindungi Guru, Fondasi Kolaborasi Pendidikan

Setiap hari, para guru mendidik dengan penuh dedikasi dan memikul tanggung jawab besar untuk mencetak generasi hebat. Namun, penghormatan terhadap guru dari masyarakat khususnya orangtua masih kurang optimal. Padahal, dukungan orangtua merupakan sinergi dan kolaborasi dalam mendukung pembelajaran siswa.

Sayangnya, berbagai kasus intimidasi terhadap guru benar-benar menjadi sorotan. Fenomena ini sungguh mencederai esensi pendidikan. Orangtua yang seharusnya menjadi mitra guru justru bersikap semena-mena ketika terjadi permasalahan. 

Hal ini harus dihentikan. Pendidikan memang bukan hanya menjadi tanggung jawab guru melainkan tanggung jawab bersama antara sekolah, guru, dan orangtua. 

Komunikasi yang baik adalah kunci untuk mencegah kesalahpahaman dan membangun kerjasama yang harmonis.

Kemendikdasmen telah mengambil langkah serius dengan menggandeng Kepolisian Negara RI untuk melindungi guru dari ancaman hukum yang tidak adil. Langkah ini merupakan wujud keberpihakan pemerintah kepada guru agar dapat menjalankan tugas tanpa rasa takut. 

Namun, perlindungan hukum saja tidak cukup. Kesadaran kolektif masyarakat terutama orangtua sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang saling menghargai.

Guru hebat akan menghasilkan generasi yang hebat pula tetapi itu tidak akan tercapai tanpa dukungan orangtua. Kolaborasi guru dan orangtua pasti akan menyelaraskan sinergi yang optimal untuk perkembangan siswa, baik secara akademik maupun karakter. 

Orangtua hanya perlu memahami bahwa guru memiliki tujuan yang sama yaitu memastikan anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia.

Hormat kepada guru adalah bentuk pendidikan karakter untuk anak. Pentingnya mengajarkan mereka untuk menghormati orang yang berjasa dalam hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun