Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Refleksi Hari Guru Nasional 2024: Guru Pilar Kekuatan Indonesia

25 November 2024   05:57 Diperbarui: 25 November 2024   16:01 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru di Indonesia. (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Kesejahteraan Guru, Kunci Kesuksesan Pendidikan

Guru adalah ujung tombak pendidikan pembawa harapan bangsa yang tak kenal lelah membimbing generasi muda. Namun, perhatian terhadap ekspektasi kesejahteraan guru tidak sebanding dengan yang dibebankan. 

Tidak jarang kita mendengar kisah guru yang harus memutar otak mencari penghasilan tambahan. Bahkan terjebak utang dari pinjaman online (pinjol) demi memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, dengan kesejahteraan yang memadai maka guru dapat sepenuhnya fokus pada tugas mencerdaskan kehidupan bangsa.

Profesi guru bukan sekadar pekerjaan melainkan panggilan jiwa. Namun, sebagaimana tubuh membutuhkan makanan untuk kekuatan dan jiwa memerlukan dukungan melalui kesejahteraan finansial. 

Guru yang disejahterakan akan memiliki energi lebih untuk mengembangkan diri dan memberikan perhatian penuh pada pembelajaran. Dengan demikian, kualitas pendidikan di Indonesia pun akan meningkat secara signifikan.

Harapan besar ada pada pemerintahan baru dan Kemendikdasmen untuk mempercepat pengangkatan guru menjadi ASN. Bagi guru honorer adalah mimpi besar yang sudah lama dinanti. Juga akses Pendidikan Profesi Guru (PPG) juga menjadi hal krusial. 

Semua guru ---baik negeri maupun swasta, baik guru kelas maupun guru bidang studi--- harus mendapat kesempatan yang sama untuk meningkatkan kompetensi.

Keberpihakan kepada guru di daerah terpencil harus diutamakan. Tantangan geografis dan minimnya fasilitas membuat perjuangan guru di daerah menjadi sangat berat. mereka harus mendapatkan insentif yang memadai untuk mendukung perjuangan mereka mencerdaskan anak bangsa di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Langkah-langkah menuju kesejahteraan guru ini juga diimbangi dengan peningkatan kompetensi profesional. Sinergi antara kesejahteraan dan kompetensi akan menciptakan guru-guru hebat yang mampu menjawab tantangan zaman.

Kita memiliki peran untuk mendukung dan mendorong guru dalam perjalanan panjang mereka sebagai pahlawan (bukan) tanpa tanda jasa.

Guru sejahtera, siswa cemerlang, Indonesia pun pasti gemilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun