Seringnya penghargaan terhadap guru baru terasa setelah mereka purnabakti atau bahkan setelah tiada. Padahal, mereka adalah fondasi dari semua profesi lainnya. Tidak ada dokter, insinyur, atau pengacara yang lahir tanpa sentuhan seorang guru.
Kita perlu mengubah cara pandang kita terhadap profesi guru. Mereka bukan sekadar "pekerja," tetapi pembentuk masa depan. Dengan memberikan penghargaan yang layak, kita turut berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Meskipun begitu, penghargaan terbesar bagi seorang guru terkadang bukan datang dari gaji atau gelar. Tetapi dari kesuksesan anak didik. Melihat murid-murid berhasil menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat adalah kebahagiaan yang tidak bisa digantikan oleh apapun.
Guru "dari planet lain" ini mengingatkan kita bahwa dunia ini tidak hanya tentang angka-angka di rekening, tetapi juga tentang nilai-nilai yang kita tanamkan dalam kehidupan.
Guru dan atau profesi pendidik adalah pilar-pilar yang seringkali tidak terlihat tetapi sangat penting bagi berdirinya sebuah bangsa. Dengan mendukung guru, kita mendukung masa depan kita sendiri.
Dalam perjalanan hidup, kita semua pernah bertemu dengan sosok guru yang menginspirasi. Mereka yang tidak hanya mengajarkan pelajaran, tetapi juga memberikan "pelajaran hidup".
Kehadiran guru adalah lentera yang menerangi jalan gelap. Mereka mungkin tidak sempurna, tetapi kehadiran mereka adalah berkah bagi dunia.
Jadi, ketika kita bertanya, "Mengapa masih ada yang mau menjadi guru?" Jawabannya cukup sederhana, karena mereka percaya "the power of mendidik".Â
Dan dunia ini membutuhkan lebih banyak guru-guru seperti mereka, yang datang "dari planet lain"...
Untuk Hari Guru Nasional 2024: guru hebat, Indonesia kuat!
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==