Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bukan Sekadar Tambah Anak, Siap Mendidik dan Memberikan Pendidikan Terbaik

15 Oktober 2024   06:53 Diperbarui: 15 Oktober 2024   11:03 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga (Sumber: Pexels/Emma Bauso

Memiliki anak adalah anugerah yang luar biasa dari Allah SWT, yang seringkali diiringi dengan proses perencanaan yang matang. Bagi pasangan yang sudah menikah, keinginan untuk memiliki keturunan biasanya menjadi salah satu topik penting.

Bahkan, setelah kelahiran anak pertama, keinginan untuk menambah jumlah anak sering muncul sebagai bagian dari rencana keluarga jangka panjang. Tak hanya orangtua, seringkali anak pertama pun pengen untuk punya adik. 

Mengkomunikasikan rencana memiliki anak kedua kepada anak pertama bisa menjadi tantangan tersendiri, namun bukanlah masalah bila dikelola dengan baik.

Percakapan ini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mendekatkan hubungan keluarga. Melibatkan anak pertama dalam diskusi seputar kehadiran calon adik bisa membuatnya merasa dihargai dan menjadi bagian penting dari keluarga tersebut.

Pengalaman saya membicarakan hal ini dengan anak pertama menunjukkan bahwa meskipun "si calon kakak" mungkin belum sepenuhnya memahami konsep penambahan anggota keluarga, tapi dia sering merespon dengan antusias dan tulus tanpa paksaan. 

Anak pertama yang merasa dilibatkan dalam rencana keluarga cenderung akan menyambut kehadiran adik baru dengan lebih positif dan siap untuk berperan sebagai kakak yang suportif.

Tentunya sebelum memutuskan untuk menambah anak, (sebaiknya) orangtua perlu mempertimbangkan berbagai hal. Mulai dari kesiapan finansial, mental, hingga bagaimana mengatur perhatian dan kasih sayang yang adil bagi semua anak. Mengingat anak pertama juga perlu kesiapan emosional untuk menerima peran baru sebagai kakak.

Karena menambah anak bukan hanya soal jumlah anggota keluarga, tetapi juga tentang memastikan setiap anak mendapatkan perhatian, cinta, dan dukungan yang memadai. Oleh karena itu, rencanakanlah dan diskusikan dengan baik agar setiap keputusan yang diambil bisa membawa kebahagiaan untuk semua.

Ilustrasi | Orangtua saat merencanakan untuk tambah anak. (via momsmag.rahetbally.com) 
Ilustrasi | Orangtua saat merencanakan untuk tambah anak. (via momsmag.rahetbally.com) 

Risiko menambah anak dalam perspektif zaman now

Di era modern ini, memiliki anak juga penuh tantangan. Kompleksitas kehidupan saat ini, termasuk mengenai masalah karakter dan pergaulan anak menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan oleh para orangtua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun