Munculnya wacana pelabelan khusus kandungan gula pada produk kemasan menjadi angin segar di tengah kekhawatiran masyarakat akan bahaya konsumsi gula berlebih. Fenomena ini tidak bisa dianggap remeh mengingat tingginya angka penyakit yang terkait dengan gula, seperti diabetes, obesitas, dan gangguan metabolisme lainnya. Pelabelan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh konsumen, sehingga mereka bisa lebih bijak dalam memilih produk yang akan dikonsumsi.
Tak dapat dipungkiri, tren makanan dan minuman kekinian seringkali mengandung kadar gula yang tinggi. Mulai dari minuman boba, kopi kekinian, hingga berbagai jenis camilan, semuanya menjadi magnet bagi masyarakat, terutama generasi muda.Â
Namun, dibalik kenikmatan tersebut, tersembunyi ancaman serius yang mengintai kesehatan kita.Â
Gula berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan lonjakan berat badan yang tidak sehat dan memicu berbagai penyakit berbahaya yang senantiasa mengintai.
 Gaya hidup serba instan dan serba manis memang telah menjadi bagian dari rutinitas harian masyarakat zaman now. Namun, kebiasaan ini perlu segera diubah untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan.Â
Urgensi pemberlakuan label khusus (nutri-grade) kandungan gula
Peningkatan kesadaran akan kandungan gula dalam produk yang kita konsumsi sehari-hari menjadi kunci utama dalam upaya ini. Melalui pelabelan khusus kandungan gula, konsumen diharapkan lebih kritis dalam mengevaluasi produk yang mereka beli.
Pelabelan kandungan gula bukan hanya sekedar informasi tambahan, tetapi juga alat edukasi yang dirasa cukup efektif. Ketika konsumen dapat dengan mudah melihat berapa banyak gula yang terkandung dalam satu produk, mereka akan lebih termotivasi untuk memilih opsi yang lebih sehat.Â
Hal ini juga dapat mendorong produsen untuk mengurangi kadar gula dalam produk mereka demi memenuhi permintaan pasar yang semakin sadar akan kesehatan.
Penerapan label kandungan gula ini sejatinya juga dapat mendukung program pemerintah dalam upaya menurunkan jumlah penderita penyakit tidak menular ini. Edukasi melalui label ini dapat menjadi langkah preventif yang signifikan dalam menekan angka penderita diabetes dan obesitas di Indonesia.Â
Dengan adanya label yang informatif, masyarakat dapat lebih bertanggung jawab dalam menjaga pola makan yang sehat dan seimbang.