Generasi tua, yang umumnya kurang familiar dengan teknologi, seringkali menghadapi tantangan dalam mengoperasikan perangkat digital dan menjaga keamanan data pribadi.
Berbeda dengan generasi muda yang tumbuh bersama teknologi, generasi tua mungkin merasa canggung dan kesulitan dalam menavigasi dunia digital.
Padahal, di era ini, aktivitas digital bukan lagi pilihan melainkan kebutuhan. Kemampuan untuk mengoperasikan perangkat serta memahami cara melindungi data pribadi menjadi krusial untuk menghindari berbagai risiko keamanan siber.
Salah satu daya tarik utama bagi generasi tua dalam menggunakan internet adalah media sosial. Platform ini menawarkan kesempatan untuk terhubung dengan keluarga, teman lama maupun baru, dan komunitas yang lebih luas.
Aktivitas berselancar di media sosial pun menjadi sangat menarik, memberikan hiburan serta sarana komunikasi yang mudah dan cepat bagi generasi tua.
Namun, ketertarikan ini juga bisa menjadi bumerang jika tidak diiringi dengan pemahaman yang baik tentang keamanan digital.
Ada resiko pencurian data, penipuan online, penyebaran informasi palsu atau hoaks, serta eksploitasi informasi pribadi semakin besar jika tidak diantisipasi dengan tepat.
Penting bagi generasi tua untuk menyadari bahwa menjaga data pribadi bukanlah hal yang bisa diabaikan. Informasi seperti nomor telepon, alamat, dan detail keuangan harus dijaga ketat dan tidak sembarangan dibagikan di internet.
Kesadaran generasi tua akan bahaya phishing dan penipuan online juga harus ditingkatkan untuk mencegah potensi kerugian.
Edukasi dan peningkatan literasi digital bagi generasi tua menjadi tanggung jawab bersama. Dari pihak keluarga bersama komunitas, perlu berperan aktif dalam memberikan pemahaman yang memadai.