Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Untuk Guru, Pilih menjadi Content Creator atau Content Writer?

4 Juli 2024   06:19 Diperbarui: 4 Juli 2024   10:33 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi content creator dan content writer. (DOK. Freepik via Kompas.com)

Di masa kini, paradigma belajar dan memperoleh pengetahuan telah mengalami revolusi yang luar biasa. Tidak lagi terbatas oleh tembok kelas, pendidikan kini merambah ruang virtual dengan cepat. 

Teknologi telah menjadi jembatan emas yang menghubungkan guru, murid, dan entitas di seluruh penjuru dunia untuk memperkaya wawasan. Fenomena ini membuka cakrawala baru dalam dunia edukasi, dimana informasi bisa diakses dengan mudah melalui layar gawai, dimanapun dan kapanpun.

Media sosial, yang kerap hanya dianggap sebagai sarana hiburan, kini bertransformasi menjadi platform edukatif yang luar biasa. Guru-guru dengan kreatifitas tinggi mulai memanfaatkan YouTube, Instagram, TikTok, dan berbagai platform lainnya untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan. 

Mereka menyajikan konten-konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan mudah dipahami. Dengan cara ini, proses edukasi menjadi aktivitas yang menyenangkan dan tidak membosankan.

Interaksi antara pengajar dan pelajar juga mengalami metamorfosis. Melalui fitur live streaming dan sesi Q&A, murid bisa langsung berkomunikasi dengan guru serta menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami lewat kolom komentar. 

Fleksibilitas ini memungkinkan pembelajaran berlangsung kapan saja dan dimana saja, sesuai dengan ritme kehidupan modern.

Peran guru juga mengalami evolusi yang tidak lagi hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga sebagai fasilitator yang membimbing dan menginspirasi kita semua dalam menjelajahi lautan informasi yang luas. 

Kreativitas dan kemampuan adaptasi menjadi kunci bagi guru dalam menghadapi tantangan ini. Mereka termasuk kita semua harus terus belajar dan mengembangkan diri, agar bisa memberikan yang terbaik dan teredukasi dengan baik.

Di era digital ini, kolaborasi antara teknologi dan pendidikan telah menciptakan peluang yang tak terbatas. Masa depan pendidikan terletak di tangan kita, dan dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, kita bisa menciptakan dunia yang mendukung for a better life. 


Fenomena masa kini: guru content creator

Ilustrasi guru membuat konten materi pelajaran dan pendidikan warganet. (sumber: Pexels.com) 
Ilustrasi guru membuat konten materi pelajaran dan pendidikan warganet. (sumber: Pexels.com) 

Di era digital yang semakin canggih, semakin banyak guru yang beralih menjadi content creator. Dengan kreativitas dan mempelajari algoritma konten media sosial, mereka menciptakan konten edukatif yang tidak hanya menarik, tetapi juga viral dan memiliki jangkauan luas. 

Lewat platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, mereka berbagi wawasan dan insight yang berharga, membuat proses belajar menjadi petualangan seru yang dinikmati oleh siswa dan netizen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun