Banyak dari mereka menemukan solusi kreatif dan tekad kuat untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak didik.
Sementara PMM bertujuan untuk menyatukan pendidik di seluruh Indonesia, tantangan ini menjadi pengingat akan pentingnya investasi dalam penyediaan infrastruktur internet yang merata di seluruh negeri.
Supaya tidak ada lagi guru yang harus "manjat pohon" untuk mendapatkan sinyal dalam upaya memberikan pendidikan yang setara dan berkualitas bagi anak didik tercinta.
Salah kaprah tentang tanggung jawab mengajarÂ
Dalam dinamika pendidikan yang terus berkembang, muncul pandangan dari sebagian guru yang lebih memilih fokus pada inti tugas pokok, yaitu mengajar. Mereka berpendapat bahwa tugas guru seharusnya fokus pada proses belajar mengajar dan interaksi langsung dengan peserta didik.Â
Mereka masih suka membandingkan dengan kondisi di masa kurikulum yang lama bahwa tugas guru hanyalah mengajar dan tidak banyak tugas tambahan seperti sekarang. Ini memunculkan nostalgia terhadap tanggung jawab yang dianggap lebih sederhana.
Dikarenakan perubahan zaman dan semakin pintarnya peserta didik zaman now akhirnya telah menuntut adanya penyesuaian dalam profesionalitas guru.Â
Keberhasilan dalam mendidik tidak hanya bergantung pada kemampuan mengajar, tetapi juga pada kemampuan guru untuk tetap relevan dan mampu menghadapi perubahan dan berbagai tantangan proses mengajar.Â
Inilah alasan mengapa guru dihadapkan pada tuntutan untuk terus meningkatkan kemampuan mereka, terutama di era digital dan teknologi informasi saat ini.Â
Peningkatan kemampuan guru tidak hanya membantu mereka menjaga profesionalitas, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Platform Merdeka Mengajar (PMM) hadir sebagai solusi dalam mengatasi rasa enggan guru terhadap pelatihan. Dengan PMM, guru (seharusnya) dapat mengakses materi pelatihan secara fleksibel, sesuai dengan jadwal dan ketersediaan waktu masing-masing.Â