Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menimbang Manfaat Guru Kuliah S2 terhadap Kualitas Mutu Pendidikan

17 Januari 2024   18:27 Diperbarui: 28 Januari 2024   17:17 4637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kalangan masyarakat, pertanyaan seputar seberapa pentingnya melanjutkan pendidikan ke tingkat Magister (S2) dan Doktor (S3) merupakan topik yang kerap mendapatkan perhatian. 

Banyak yang bertanya-tanya, apakah investasi waktu dan tenaga untuk meraih gelar akademis tersebut benar-benar sebanding dengan manfaat yang akan diperoleh, terutama dalam konteks karier dan atau penghasilan. 

Keputusan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ambisi pribadi, peluang karir, dan maupun ketertarikan pada bidang studi tertentu.

Pentingnya gelar Magister dan Doktor seringkali dihubungkan dengan tingginya jabatan dan prospek karier yang dapat dicapai seseorang. Namun, sejauh mana gelar tersebut berbanding lurus dengan jabatan dan penghasilan masih menjadi perdebatan. 

Beberapa orang mungkin merasa bahwa beban belajar yang semakin tinggi tidak lagi relevan dengan kebutuhan hidup atau bahwa investasi biaya untuk pendidikan tersebut terlalu besar. 

Selain itu, ada juga yang menemui kendala ketika tidak menemukan program studi yang sesuai dengan minat atau kebutuhan profesional mereka.

Bagi mereka yang sudah melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3, keuntungan yang mereka peroleh meliputi peningkatan keterampilan, pemahaman mendalam dalam bidang studi tertentu, dan kemungkinan mendapatkan peluang karir yang lebih baik. 

Relevansi ilmu yang didapat dengan pekerjaan saat ini juga menjadi pertimbangan penting. Gelar Master dan Doktor tidak hanya memberikan legitimasi akademis, tetapi juga membuka pintu untuk kontribusi nyata dalam bidang profesi yang dijalani.

Sebagai contoh nyata yang dapat saya sampaikan disini, bayangkan seorang honorer di sebuah SD Negeri yang memutuskan untuk melanjutkan studi S2. 

Ilustrasi | Guru wisuda studi S2. (Dari iStockPhoto/LaylaBird via Kompas.com)
Ilustrasi | Guru wisuda studi S2. (Dari iStockPhoto/LaylaBird via Kompas.com)

Dengan mengejar gelar Magister, guru tersebut dapat memperdalam pengetahuannya dalam dunia pendidikan dan menerapkan metode pengajaran yang lebih efektif. Hendaknya memang seperti itu ya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun