Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Panduan Lengkap Berburu Durian Kampung yang Bikin Dompet Tidak Kampungan

6 Januari 2024   10:46 Diperbarui: 11 Januari 2024   22:20 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hunting durian lokal milik warga kampung di Situjuah, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. (foto Akbar Pitopang)

Libur sekolah yang berbarengan dengan libur Nataru 2024 memang telah berlalu, namun keajaiban perjalanan pulang kampung membawa serangkaian kisah yang masih membekas di pikiran. 

Terkadang, merenung kembali ke momen-momen indah liburan adalah kiat ampuh untuk melawan Post Holiday Blues. Sebuah perjalanan yang tak hanya menjelajahi tempat, tetapi juga hati dan kenangan yang terpendam.

Bekerja dan berlibur, dua kegiatan yang terjalin dalam harmoni saling membutuhkan. Setelah bekerja dengan tekun untuk mengumpulkan cuan, saatnya untuk memanfaatkannya dengan bijak. Liburan bukan hanya tentang destinasi, tapi juga sebuah perjalanan untuk menenangkan pikiran dan merawat kesehatan mental.

Liburan sekolah yang lalu menjadi titik terang dalam rutinitas tahunan. Pulang kampung, sebuah momen yang hanya terjadi dua kali setahun, memberikan kesempatan untuk melepaskan diri dari hiruk-pikuk kota. 

Meski dibayang-bayangi ancaman bahaya seperti banjir, longsor, dan jalan ambles mewarnai perjalanan, keinginan untuk menginjakkan kaki di kampung tak pernah surut.

Saat akhirnya tiba di rumah, aroma kenangan mulai tercium. Rindu yang tersimpan bisa terlepas begitu saja saat bertemu dengan orangtua. Dan kehangatan keluarga seolah menjadi obat mujarab untuk jiwa dan raga. 

Bersama mereka, saya merasakan kembali getaran kehidupan yang sejati.

Namun, pulang kampung tidak hanya soal kehangatan keluarga, tetapi juga soal perjalanan selera memanjakan lidah. 

Kesempatan ini menjadi momen untuk menyatu dengan kuliner khas daerah, mencicipi hidangan otentik dan buah-buahan lokal yang jarang dijumpai di perantauan. 

Di antara sekian kenikmatan, satu buah khas selalu mencuri perhatian, yaitu durian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun