Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

5 Langkah Waspada Mycoplasma Pneumoniae di Lingkungan Sekolah

9 Desember 2023   17:25 Diperbarui: 10 Desember 2023   01:46 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mycoplasma pneumoniae, bakteri penyebab pneumonia pada manusia.(Shutterstock/Kateryna Kon via Kompas.com)

Tatkala ada anak yang menunjukkan gejala sakit di antaranya sesak nafas, batuk, demam, maka langkah bijak yang dilakukan sekolah adalah segera mengisolasi anak tersebut. 

Selanjutnya pihak sekolah harus segera dihubungi orangtua atau wali murid untuk menjemput anak dan membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika misalkan tidak memungkinkan maka pihak sekolah juga bisa langsung berinisiatif mengantarkan anak ke fasilitas kesehatan terdekat.

4. Meningkatkan jumlah anak/siswa untuk vaksin atau imunisasi

Tingkatkan terus layanan vaksin bagi siswa untuk menjaga kekebalan kelompok belajar. (foto Akbar Pitopang)
Tingkatkan terus layanan vaksin bagi siswa untuk menjaga kekebalan kelompok belajar. (foto Akbar Pitopang)

Sebagai bentuk upaya menjaga daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit maka perlu diberikan vaksinasi atau imunisasi sesuai dengan arahan dokter atau pihak kesehatan.

Gunanya juga supaya terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok dalam menangkal penyakit dan rentan seperti mycoplasma pneumoniae ini.

5. Sinergi dan komunikasi dengan pihak fasilitas kesehatan

Kunci dalam menangani kasus ini lebih lanjut adalah Dinas Kesehatan perlu meningkatkan upaya sosialisasi dan atau edukasi sebagai pendekatan preventif di masyarakat, termasuk di sekolah-sekolah. 

Dengan kolaborasi yang kuat antara sekolah dan dinas kesehatan, diharapkan dapat bersama-sama menjaga kesehatan anak-anak dan masyarakat luas dari ancaman mycoplasma pneumoniae. Karena, tidak hanya sekolah yang harus bertanggung jawab. 

Besar harapan, semoga anak, siswa, dan kita semua tidak terjangkit mycoplasma pneumoniae dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya. Aamiin..

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun