Tatkala ada anak yang menunjukkan gejala sakit di antaranya sesak nafas, batuk, demam, maka langkah bijak yang dilakukan sekolah adalah segera mengisolasi anak tersebut.Â
Selanjutnya pihak sekolah harus segera dihubungi orangtua atau wali murid untuk menjemput anak dan membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika misalkan tidak memungkinkan maka pihak sekolah juga bisa langsung berinisiatif mengantarkan anak ke fasilitas kesehatan terdekat.
4. Meningkatkan jumlah anak/siswa untuk vaksin atau imunisasi
Sebagai bentuk upaya menjaga daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit maka perlu diberikan vaksinasi atau imunisasi sesuai dengan arahan dokter atau pihak kesehatan.
Gunanya juga supaya terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok dalam menangkal penyakit dan rentan seperti mycoplasma pneumoniae ini.
5. Sinergi dan komunikasi dengan pihak fasilitas kesehatan
Kunci dalam menangani kasus ini lebih lanjut adalah Dinas Kesehatan perlu meningkatkan upaya sosialisasi dan atau edukasi sebagai pendekatan preventif di masyarakat, termasuk di sekolah-sekolah.Â
Dengan kolaborasi yang kuat antara sekolah dan dinas kesehatan, diharapkan dapat bersama-sama menjaga kesehatan anak-anak dan masyarakat luas dari ancaman mycoplasma pneumoniae. Karena, tidak hanya sekolah yang harus bertanggung jawab.Â
Besar harapan, semoga anak, siswa, dan kita semua tidak terjangkit mycoplasma pneumoniae dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya. Aamiin..
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H