Sering kali, opini yang beragam muncul dari masyarakat terkait dengan efektivitas PGP. Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa sebagian guru penggerak kurang mampu "menggerakkan" dan bahwa manfaatnya tidak terasa secara signifikan.Â
Perspektif ini bisa jadi disebabkan oleh beragam faktor, termasuk perbedaan pemahaman dan ekspektasi terhadap konsep "menggerakkan" dalam konteks pembelajaran.
Penting untuk mengakui bahwa setiap guru memiliki tantangan dan kenyataan yang berbeda dalam mengimplementasikan apa yang mereka pelajari melalui PGP.Â
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi dampak perubahan yang dapat dirasakan oleh peserta didik dan rekan-rekan guru. Termasuk di dalamnya adalah lingkungan sekolah, dukungan dari kepala sekolah, dan juga kerja sama antar guru.
Adalah benar bahwa dalam kehidupan, terdapat dualisme dan perbedaan pandangan mengenai efektivitas suatu program. Meskipun demikian, PGP tetap memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat jika diimplementasikan secara optimal.Â
Seiring waktu, diharapkan bahwa guru penggerak akan semakin mampu memberikan dampak positif yang tampak nyata, tidak hanya dalam kualitas pembelajaran, tetapi juga dalam menginspirasi rekan-rekan guru dan memotivasi peserta didik.
Dalam mengatasi perbedaan pandangan ini, pentingnya evaluasi yang terus-menerus dapat membantu menyesuaikan program agar lebih sesuai dengan kebutuhan nyata para guru dan meningkatkan efektivitasnya dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Memang benar, pasca mengikuti Program Guru Penggerak (PGP), tindakan dan kinerja guru menjadi perhatian utama, terutama di mata rekan-rekan sejawat.Â
Bagaimana seorang guru mengimplementasikan pengetahuannya dari PGP dalam kelas dan kehidupan sekolah secara keseluruhan sangat menentukan kesuksesan program tersebut.Â
Sayangnya, seperti di berbagai bidang kehidupan, ada kemungkinan adanya "oknum" guru penggerak yang tidak mampu memenuhi ekspektasi atau menjalankan perannya dengan baik.
Jangan menutup mata terhadap kenyataan bahwa ada guru penggerak yang masih acuh atau tidak optimal dalam melaksanakan fungsinya. Namun, penting untuk tetap menjaga perspektif yang seimbang.
Meskipun ada bukti-bukti yang kurang memuaskan, hal ini tidak dapat mewakili keseluruhan program PGP. Sikap bijak dalam menanggapi situasi seperti ini akan membantu mencegah penilaian negatif terhadap program ini secara keseluruhan.
Dalam menghadapi oknum guru penggerak yang tidak sesuai harapan, lebih baik mengambil pendekatan konstruktif. Komunikasi dan umpan balik yang terbuka dapat menjadi langkah awal untuk membantu guru tersebut mengidentifikasi area perbaikan dan meningkatkan kinerjanya.Â