Mengenai apa yang kami hadapi di sekolah memberikan wawasan berharga tentang betapa pentingnya persiapan yang cermat dalam menjalankan kegiatan penting berbasis teknologi seperti ANBK.Â
Pengalaman ANBK tahun 2023 ini menjadi suatu cerminan bahwa drama yang terjadi sebenarnya dapat diatasi jika langkah-langkah pencegahan diambil sejak awal. Namun, terkadang masalah yang muncul sering kali terlambat terdeteksi.
Salah satu hal yang sangat penting yang ingin saya sampaikan di sini adalah mengenai penginputan informasi awal terkait jumlah perangkat yang dimiliki oleh sekolah.Â
Data ini memegang peran krusial sebagai referensi utama bagi pihak Kemdikbud dalam menentukan jumlah sesi dan hari yang dibutuhkan dalam pelaksanaan ANBK.Â
Kami telah menyadari bahwa kesalahan dalam penginputan data jumlah perangkat dapat berujung pada kelancaran pelaksanaan dari segi hari efektif yang dibutuhkan.Â
Maka dari itu, wajib untuk lebih menekankan pentingnya validasi data dan pengecekan terhadap informasi yang diinput sejak awal.Â
Jika ada aspek yang diragukan maka lebih baik dikonfirmasi terlebih dahulu kepada pihak terkait. Sehingga meminimalkan drama-drama yang akan terjadi dan memastikan pelaksanaan ANBK dapat berjalan dengan lebih mulus dan lancar jaya.
Mewujudkan efisiensi proses pelaksanaan ANBKÂ
Pelaksanaan ANBK di sekolah kami pada tahun 2023 ternyata mengalami pengalaman berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.Â
Dalam periode sebelumnya, pelaksanaan dilakukan hanya selama 2 hari di mana 30 siswa terpilih dibagi menjadi 2 kelompok. Meskipun jumlah perangkat komputer yang tersedia terbatas, Pusat telah menyusun jadwal pelaksanaan selama 2 hari saja berdasarkan laporan yang diterima.
Namun, pada tahun 2023 sekolah melaporkan jumlah perangkat komputer yang tersedia sama seperti sebelumnya, namun ternyata akibatnya pembagian kelompok/sesi dan jumlah hari telah disesuaikan dengan jumlah perangkat yang sebenarnya tersedia di sekolah.Â
Dengan hanya memiliki 8 komputer dan laptop, pusat membuat jadwal untuk 4 hari dengan 4 kelompok siswa. 3 sesi masing-masing 8 siswa, sisanya 1 sesi dengan 6 siswa. jadi totalnya tetap 30 siswa terpilih untuk mengikuti ANBK.
Akibatnya, jadwal yang sudah ditentukan menjadi sangat padat dan memakan waktu. Dari pagi sampai sore hari untuk 3 sesi tersebut.
Situasi ini memberikan dampak pada beban kerja bagi staf sekolah, termasuk saya sebagai Teknisi ANBK. Keterbatasan perangkat telah memaksa jadwal dilakukan dalam durasi yang lebih panjang dan padat dan membutuhkan energi ekstra untuk menjaga kelancaran pelaksanaan ANBK.
Menyadari hal ini, penting bagi sekolah untuk menyiasati data jumlah perangkat. sehingga pusat dapat memberikan jadwal yang sesuai dengan yang diharapkan sekolah.
Diharapkan bahwa ada langkah-langkah yang lebih proaktif dalam memastikan data jumlah perangkat yang dilaporkan. sehingga jadwal pelaksanaan ANBK dapat lebih tepat dan lebih mudah disesuaikan dengan sumber daya yang disediakan oleh setiap sekolah.Â