Pisang, buah yang sudah menjadi favorit banyak orang, tidak terkecuali bagi saya sendiri dan keluarga. Di tengah pesatnya perkembangan zaman, pisang tetap memegang peran penting sebagai simbol adat dan melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, sejak zaman dahulu hingga era modern seperti saat ini.
Menyusuri pasar dan warung-warung, tidak sulit untuk menemukan pisang yang dijajakan. Beragam jenis pisang hadir untuk memanjakan lidah para penggemarnya.Â
Melimpahnya pisang ini juga menjadi cermin dari betapa akrabnya pisang dengan budaya dan kehidupan masyarakat kita.
Melihat di lapangan, banyak keluarga di daerah Minang (baca: Sumatera Barat)yang mengandalkan lahannya untuk menanam pisang. Menanam pisang bukanlah perkara sulit, bahkan bagi pemula sekalipun.Â
Tanaman pisang tidak memerlukan perawatan yang rumit, cukup dengan memberikan sinar matahari yang cukup dan menjaga kesuburan tanah, pisang akan tumbuh subur dengan sendirinya.
Ketika musim berbuah tiba, setiap keluarga bisa menikmati hasilnya bersama-sama. bahkan juga bisa berbagi dengan tetangga atau saudara, menambah kehangatan dalam hubungan sosial di masyarakat.
Tentu saja, pisang juga mengandung gizi, vitamin, mineral, dan serat, yang memberikan manfaat positif bagi kesehatan tubuh.Â
Pisang tidak sekadar makanan atau buah biasa, melainkan simbol kebersamaan dan kebahagiaan yang senantiasa hadir dalam setiap aspek kehidupan.Â
Seiring berjalannya waktu, pisang tetap menjadi bagian tak tergantikan dalam kehidupan masyarakat yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokalnya.
Pisang sakit bisa bikin galau