Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Refleksi 1 Muharram 1445 H, Menjaga Kesalehan Diri dalam Tantangan Zaman

19 Juli 2023   14:42 Diperbarui: 20 Juli 2023   01:00 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasca melaksanakan ibadah shalat. Ilustrasi untuk peringatan 1 Muharram 1445 Hijriyah. (foto Akbar Pitopang)

Tiba saatnya pergantian tahun dalam Kalender Islam, yaitu tanggal 1 Muharram 1445 Hijriyah, sebuah momen berharga yang sepatutnya tidak hanya menjadi perayaan atau euforia semata bagi umat Muslim. 

Lebih dari sekadar mengganti lembaran dalam buku waktu, momen ini seharusnya menjadi kesempatan untuk merefleksikan diri, merenungi perjalanan hidup, dan memperbaiki diri menjadi seorang Muslim yang lebih baik lagi.

Perayaan Tahun Baru Hijriyah tidak seharusnya hanya berlangsung sebagai euforia atau sukacita tahunan yang datar tanpa makna mendalam. 

Sebaliknya, momen ini harus menjadi saat yang penuh introspeksi, dimulai dengan menyadari betapa berharganya setiap detik yang telah berlalu dalam hidup kita. 

Setiap langkah, setiap pilihan, dan setiap perbuatan yang telah kita lakukan di masa lalu harus dipandang sebagai cermin yang menggambarkan bagaimana kita telah menjalani hidup sebagai seorang Muslim. 

Oleh karena itu, pergantian tahun ini harus membawa semangat untuk mengubah dan memperbaiki diri.

Sebagai umat Islam, hal pertama yang perlu kita renungi adalah hubungan kita dengan Allah SWT. 

Tahun baru ini menjadi peluang emas untuk mendekatkan diri kepada-Nya, meningkatkan ibadah, dan memperdalam pemahaman tentang agama. 

Kita dapat memulai dengan menetapkan tujuan-tujuan spiritual yang jelas, seperti lebih rajin dalam shalat tepat waktu, mengkhususkan waktu untuk membaca Al Quran, dan berzikir secara rutin. 

Melalui upaya ini, kita bisa memperkuat ikatan dengan Sang Pencipta dan merasakan kedamaian yang hanya bisa ditemukan dalam cinta-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun