Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Substansi Pendidikan dan Pelatihan Mengemudi dalam Pembuatan SIM

2 Juni 2023   08:00 Diperbarui: 20 Juli 2023   22:35 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tribunjogja/bramasto adhy

Topik tentang masa berlaku Surat Izin Mengemudi (SIM) seumur hidup memang tengah menjadi perbincangan hangat. 

Sebagian orang berpendapat bahwa dengan SIM seumur hidup, akan tercipta kepastian hukum bagi para pengendara dan menghindari kerumitan dalam perpanjangan SIM. 

Namun, pertanyaan penting yang perlu diajukan adalah apakah masa berlaku seumur hidup dapat benar-benar menjamin keselamatan bersama dan penegakan aturan berkendara dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Keselamatan dalam berkendara dan penegakan aturan lalu lintas merupakan dua hal yang saling terkait. Meskipun memiliki SIM seumur hidup dapat memberikan kepastian hukum, tetapi hal ini tidak serta merta menjamin keselamatan para pengendara. 

Pasalnya, kompetensi, aspek psikologi, dan kesehatan mental seseorang dapat berubah sewaktu-waktu dengan berbagai alasan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pola dan kebiasaan dalam berkendara.

Lalu, aturan dan tata tertib berkendara juga pasti akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Termasuk perubahan teknologi dan infrastruktur yang diterapkan beserta kebijakan lalu lintas. 

Aspek psikologi dan kesehatan mental juga memainkan peran penting dalam keselamatan berkendara. Perubahan kondisi emosional, tekanan hidup, atau perubahan kesehatan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan dan merespons situasi di jalan raya. 

Dalam merespon perdebatan mengenai masa berlaku SIM seumur hidup, penting bagi kita untuk mempertimbangkan dampaknya secara menyeluruh. 

Bila alasan kemudahan administratif dapat menjadi keuntungan, maka harus ada langkah-langkah yang memastikan bahwa kompetensi, kesadaran, dan tanggung jawab pengemudi tetap terjaga sepanjang waktu. 

Dengan perhatian pada pendidikan dan evaluasi berkala, mungkin menjadi solusi yang lebih tepat untuk menjamin keselamatan bersama dan penegakan aturan berkendara yang efektif dan sustainable.

Ilustrasi SIM. (Sumber: polri.go.id via kompas.com)
Ilustrasi SIM. (Sumber: polri.go.id via kompas.com)

SIM untuk masa depan, bukan "simsalabim adakadabra"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun