Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Substansi Pendidikan dan Pelatihan Mengemudi dalam Pembuatan SIM

2 Juni 2023   08:00 Diperbarui: 20 Juli 2023   22:35 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi SIM. (Sumber: polri.go.id via kompas.com)

Dalam menghadapi masalah yang kompleks ini, penting bagi kita semua untuk menyadari bahwa nyawa adalah hal yang paling berharga. 

Kepentingan keselamatan harus diutamakan daripada keinginan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas yang instan. Hanya dengan pendidikan, pengawasan, dan penegakan hukum yang ketat, kita dapat menciptakan kondisi yang aman dalam penggunaan kendaraan.

Pendidikan dan pelatihan untuk penerbitan SIM

Proses perolehan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Indonesia seringkali dianggap rumit dan sulit dibandingkan dengan negara lain. Mulai dari ujian teori hingga ujian praktik, banyak yang mengeluh bahwa proses tersebut terasa tanpa ilmu dan wawasan yang memadai. 

Mengapa membuat SIM di Indonesia dianggap lebih rumit daripada di negara lain?

Salah satu alasan mendasar adalah kurangnya pendidikan dan pelatihan yang memadai sebelum proses pembuatan SIM dilakukan. Adanya ujian teori dan praktik untuk menguji pemahaman calon pengemudi terhadap aturan lalu lintas dan keterampilan berkendara. Namun, tanpa pemahaman yang cukup tentu ujian tersebut bisa terasa sulit dan membingungkan.

Seharusnya, tes untuk mendapatkan SIM melalui proses pendidikan dan pelatihan yang lebih komprehensif. Sebelum calon/pemohon menjalani tes, mereka perlu diberikan akses ke sistem pendidikan dan pelatihan agar memenuhi syarat. 

Proses pendidikan dan pelatihan ini bisa saja dilakukan secara online. Yang penting dapat membantu calon pengemudi memahami pentingnya keselamatan berkendara. 

Bahwa SIM bukan sekadar dokumen untuk menghindari razia atau memenuhi persyaratan hukum/aturan yang berlalu, tetapi sebagai alat yang memberikan kompetensi dan kemampuan untuk menyelamatkan nyawa. 

Pendekatan yang lebih holistik dalam proses perolehan SIM juga harus memperhatikan ujian praktik. Ujian ini seharusnya tidak hanya memeriksa keterampilan dasar mengemudi, tetapi juga melibatkan situasi lalu lintas yang lebih realistis. Calon pengemudi harus mampu menghadapi berbagai tantangan di jalan, seperti lalu lintas padat, tanda-tanda lalu lintas yang kompleks, dan perilaku pengendara lainnya. Dengan demikian, calon pengemudi akan lebih siap dan percaya diri saat mengemudi di jalan raya yang sesungguhnya.

Perubahan dalam pendekatan ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi keselamatan lalu lintas di Indonesia. program pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi dalam proses perolehan SIM dapat mengurangi risiko dan mengedukasi pengemudi tentang pentingnya keselamatan dalam menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan bertanggung jawab.

Di lokasi tersebut pernah terjadi kecelakaan yang melibatkan anak sekolah dan emak-emak. Ada korban jiwa dari kecelakaan itu. (foto Akbar Pitopang)
Di lokasi tersebut pernah terjadi kecelakaan yang melibatkan anak sekolah dan emak-emak. Ada korban jiwa dari kecelakaan itu. (foto Akbar Pitopang)

Antara SIM dan jaminan keselamatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun