Kendaraan bermotor, terutama sepeda motor telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat masa kini.Â
Di setiap rumah, jumlah sepeda motor semakin meramaikan pemandangan sehari-hari. Kehadirannya membawa kemudahan mobilitas, memberikan kemampuan untuk bergerak dengan cepat dan gesit.Â
Fenomena ini mengubah persepsi orangtua dalam kehidupan modern saat ini. Jika di masa lalu, anak-anak diajari untuk bersepeda, kini orangtua cenderung mendukung mereka untuk segera mahir mengendarai sepeda motor.
Harus diakui bahwa hal tersebut merupakan respons terhadap perubahan dalam kebutuhan dan tuntutan zaman. Masyarakat modern menginginkan segala sesuatu dengan cepat dan mudah, dan sepeda motor memberikan jawaban atas kebutuhan tersebut.
Akan tetapi, dalam antusiasme untuk mendapatkan mobilitas yang lebih cepat, kita tidak boleh melupakan konsekuensi yang mungkin timbul.Â
Peningkatan jumlah sepeda motor berarti juga peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas. Banyak orang yang mahir berkendara, tapi tanpa dasar kompetensi tentang aturan berlalu lintas. Oleh karena itu, penting bagi pengendara untuk memiliki pemahaman yang baik tentang aturan lalu lintas dan praktik keselamatan.
Sementara itu, penggunaan sepeda motor oleh anak-anak juga mengundang keprihatinan. Anak-anak yang belum memiliki kematangan fisik dan mental yang cukup mungkin kurang siap untuk menghadapi risiko dan tantangan yang terkait dengan berkendara di jalan raya.Â
Orangtua perlu mempertimbangkan dengan seksama sebelum memberikan sepeda motor kepada anak. Maka pengawasan yang ketat sangat penting untuk memastikan keselamatan anak-anak dalam menggunakan sepeda motor.
Penggunaan kendaraan bermotor memang memberikan kecepatan dan kelincahan yang diinginkan, tapi kita juga harus menyadari risiko dan tanggung jawab yang melekat pada penggunaannya.Â
Pemerintah, aparat, masyarakat, lembaga pendidikan, bahkan orangtua harus terlibat aktif dalam mendidik anak-anak dan segenap generasi bangsa tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas.