Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Karhutla Pasca Pandemi, Stop Bencana Kabut Asap Kembali Menyelimuti Riau!

24 April 2023   18:01 Diperbarui: 25 April 2023   06:58 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah berlangsung beberapa pekan ini wilayah Provinsi Riau terdampak adanya peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Titik api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tanah gambut berada di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai pada 12 April 2023 yang lalu. [sumber]

Sudah lama wilayah Riau tidak terselimuti oleh asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan yang selama ini sudah dianggap sebagai bencana daerah yang berlanjut menjadi bencana nasional hingga menyebar ke wilayah internasional seperti ke negara tetangga.

Hal ini ditandai pada masa pandemi yang lalu bahwa wilayah Riau ---meski dalam keadaan suhu dan cuaca yang sama seperti saat terjadinya karhutla ini--- tidak terjadi bencana asap.

Terakhir kali asap menyelimuti wilayah Riau pada 2019 yang lalu di mana saya ikut terdampak oleh bencana yang disebabkan oleh ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Kebiasaan membakar lahan perkebunan sawit

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau memang dipengaruhi oleh suhu panas. Akan tetapi kondisi alam tersebut diperparah dengan banyaknya pemilih lahan perkebunan sawit yang melakukan pembakaran lahan.

Perkebunan sawit di Riau yang begitu luas dikuasai sebagian besar oleh perusahaan, sedangkan sisanya milik warga.

Banyak perusahaan yang menempuh jalan instan untuk proses regenerasi pohon sawit yakni dengan cara dibakar.

Alasannya karena dinilai lebih ekonomis karena coba bayangkan saja berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengelola lahan sawit yang sungguh berhektar-hektar luasnya.

Jadi, jangan heran bila bencana asap di wilayah terus terjadi. selagi masih ada sawit di wilayah tersebut maka karhutla pun pasti akan terus terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun