Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Bukber Hemat, Solusi untuk Menjaga Keuangan Tetap Sehat

20 April 2023   01:00 Diperbarui: 20 April 2023   00:59 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber di tempat yang ramah dan sederhana. (Foto Akbar Pitopang)

Berbuka bersama atau yang biasa disingkat dengan bukber adalah acara yang dilakukan umat Muslim untuk berbuka puasa pada momen bulan Ramadhan. 

Kegiatan bukber biasanya dilakukan bersama-sama dengan teman, keluarga, kerabat, rekan kerja, atau dengan tetangga yang digelar di masjid/mushola, rumah, atau tempat makan yang telah di-setting khusus untuk acara bukber.

Bukber tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum setelah seharian berpuasa, namun juga sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan antara sesama umat Muslim. 

Di samping itu, bukber juga dapat menjadi momen yang tepat untuk berbagi kebahagiaan dengan anak yatim atau mereka yang kurang mampu dengan berbagi makanan serta memberikan sedekah atau santunan.

Penyelenggaraan acara bukber bisa dengan cara yang sederhana atau mewah, tergantung dari kemampuan dan kebutuhan masing-masing orang atau kelompok. 

Akan tetapi, yang terpenting dari diadakannya bukber adalah untuk merawat semangat kebersamaan, keikhlasan, dan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat berbuka puasa.

Terkait dengan adanya kebiasaan-kebiasaan yang muncul selama Ramadan diantaranya adalah acara buka bersama yang kadang-kadang mungkin susah kita tolak.

Alasannya, karena mungkin bukber sebagai momen untuk ajang reunian untuk bertemu dengan teman-teman lama.

Nah, kemudian kita harus memahami ada kebutuhan dan juga ada keinginan. Terkadang dua hal itu susah untuk dibedakan. 

Bagaimana kita juga harus mampu mengelola alokasi anggaran atau budget untuk mengakomodir kebiasaan-kebiasaan selama Ramadan ini.

sebenarnya kita bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan tersebut dengan sangat mudah jikalau kita mau jujur. Akan tetapi hal ini memang agak tipis perbedaannya.

Ibarat setiap tahun kita makan karena makan adalah sebuah kebutuhan. Kemudian apakah makan tersebut harus ada ketentuannya.

Kalau ketentuannya kita harus makan di restoran yang mahal berarti itu adalah sebuah keinginan.

Kita musti cermat melihat fenomena bukber ini secara positif dan negatif.

kalau kita bisa menjadikannya ajang silaturahim dan berbagi kepada sesama maka hal itu jelas sangat baik.

Sedangkan bila pada saat momen bukber itu yang dibahas adalah yang berhubungan dengan flexing, membicarakan aib orang lain, fitnah, gossip, maka hal itu akan menjadi mudharat sehingga bukber yang semacam itu perlu kita hindari.

Makanya tidak semua ajakan buka puasa bersama itu harus diiyakan.

Mungkin bagi yang punya keluarga tentu kita perlu memprioritaskan berbuka bersama keluarga.

Oleh sebab itu kita harus tetap mampu menonjolkan nuansa gaya hidup hemat dalam kegiatan bukber ini.

Mengintegrasikan Bukber Hemat dengan Financial Planning 

Bukber hemat tapi tetap nikmat seharusnya perlu kita wujudkan dan mindset tersebut dibiasakan mulai sekarang.

Bukber hemat bisa menjadi bagian dari kontrol diri termasuk kontrol keuangan atau financial planning. 

Saat berpuasa di bulan Ramadhan, seseorang dituntut untuk meningkatkan kontrol diri dalam hal makan dan minum, sehingga saat berbuka puasa pun bisa diterapkan prinsip yang sama.

Dengan menyelenggarakan bukber hemat, kita dapat mengontrol pengeluaran dan memperhitungkan budget yang tersedia. 

Untuk itu, financial planning sangat penting karena bukber yang mewah dengan biaya tinggi bisa memberatkan keuangan seseorang dan menyebabkan pengeluaran yang lost control.

Dengan adanya upaya financial planning, seseorang dapat menentukan seberapa banyak uang yang dapat dikeluarkan untuk keperluan bukber, sehingga tidak melebihi batas yang sudah ditetapkan. 

Selain itu, seseorang juga dapat mencari cara untuk menghemat pengeluaran dalam menyelenggarakan bukber, seperti memasak sendiri makanan dan minuman, membeli bahan makanan dengan harga yang lebih murah, atau membagi tugas dengan teman-teman untuk mempersiapkan acara.

Dengan demikian, bukber hemat dapat menjadi bentuk pengendalian diri dalam hal keuangan, sekaligus menjadi bagian dari financial planning yang baik.

Bukber di tempat yang ramah dan sederhana. (Foto Akbar Pitopang)
Bukber di tempat yang ramah dan sederhana. (Foto Akbar Pitopang)

Beberapa opsi alternatif yang bisa kita coba untuk mewujudkan bukber yang hemat dan nikmat adalah sebagai berikut.

1. Memilih alternatif buka puasa di tempat yang terjangkau

Dalam hal ini, bukber tidak harus ke mall atau ke restoran mahal karena pasti akan sangat sesak dengan ramainya pengunjung hingga nanti kita pasti akan mengantri lebih lama atau dan lain sebagainya.

Sebenarnya ada banyak tempat makan yang menawarkan paket makanan yang murah dan terjangkau. Kita tinggal eksplorasi saja dengan mengikuti akun media sosialnya agar tak ketinggalan informasi diskon, paket hemat, dan sebagainya.

Sementara itu, warung makan atau rumah makan sederhana seringkali menyajikan hidangan yang lezat dengan harga yang terjangkau. 

Dulu saya dan rekan kerja sempat melakukan bukber di tempat seperti itu. Tidak ada salahnya bila hendak ingin mencobanya.

Kita dapat mencari warung atau rumah makan yang dekat dengan tempat tinggal sehingga dapat menghemat biaya transportasi.

2. Adakan bukber di rumah salah satu rekan

Bila mengadakan bukber di rumah salah satu rekan bisa menjadi alternatif yang berkesan dan menyenangkan. 

Namun, sebelumnya coba pastikan terlebih dahulu bahwa rekan tersebut bersedia dan mampu menyediakan tempat serta makanan dan minuman yang cukup untuk semua tamu yang diundang. 

Biasanya memang ada rekan yang sengaja menawarkan diri menjadi tuan rumah lantaran mengharapkan pahala karena memberi makan untuk orang berbuka puasa merupakan suatu amal sholeh di bulan Ramadhan.

Jika rekan tersebut setuju untuk mengadakan bukber di rumahnya, tawarkan diri untuk membantu mempersiapkan makanan dan minuman. 

Hal ini akan membantu meringankan beban bagi rekan dan membuat persiapan menjadi lebih mudah. 

Coba bukber dengan cara potluck, bukber bakal makin seru dan kompak. (Foto Akbar Pitopang)
Coba bukber dengan cara potluck, bukber bakal makin seru dan kompak. (Foto Akbar Pitopang)

3. Dengan cara potluck, bukber jadi lebih seru

Ajak teman-teman untuk membawa makanan atau minuman yang mereka bisa bawa dari rumah masing-masing. Dengan cara ini, beban untuk menyiapkan makanan tidak hanya berada pada satu orang saja.

Masing-masing anggota bukber akan menyediakan makanan dan minuman sendiri dengan cara bisa memasak sendiri atau membeli bahan makanan yang terjangkau dan menyajikannya di tempat yang nyaman, dimana lokasi bukber tersebut diadakan.

Dengan cara seperti itu dijamin acara bukber akan menjadi semakin seru dan menyenangkan. Ada tantangan tersendiri untuk membawa makanan serta membagikannya kepada rekan lain.


*****

"Dengan adanya financial planning, dapat mewujudkan bukber hemat tapi tetap nikmat..." (Akbar Pitopang).

Kita boleh kok ikut bukber. Hanya saja tidak harus semuanya disetujui. Karena semua kembali ke budgeting yang sudah kita anggarkan untuk keperluan buka puasa bersama. 

Ya, berarti itu batasan yang harus ditegaskan untuk bukber. Kalau sudah melebihi dari financial planning berarti kita memang harus menolaknya.

Oleh sebab itu, kita harus pintar-pintar dalam mengatur pos keuangan untuk menentukan apa yang telah difokuskan atau apa yang ada dalam skala prioritas.

Kita perlu belajar self control semacam itu sebab kita ingin menjadikan bulan suci Ramadhan ini menjadi bulan yang penuh berkah dan membawa kebaikan dalam diri pribadi dan karakter.

Selamat berbuka bersama...

Salam berbagi dan menginspirasi.
Akbar Pitopang | 29 Ramadhan 1444 H.
[SAMBER 2023 Hari ke-20: Bukber Hemat, Tetap Nikmat]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun