Era kecerdesan buatan sudah semakin nyata kehadirannya di tengah-tengah kehidupan kita saat ini. memang benar apa yang disampaikan oleh Kompasianer Veronika Gultom bahwa sebenarnya, tanpa disadari, kecerdasan buatan sudah ada lama hadir di tengah-tengah kita. Namun, setelah kehadiran sebuah teknologi bernama ChatGPT ini maka kita semakin menyadari betul seperti apa itu teknologi kecerdasan buatan telah menjadi bagian dari gaya hidup kita selama ini.
Yup, ChatGPT namanya. ketika kita mengakses aplikasi ini maka polanya sama seperti saat kita mengirimkan chat kepada seseorang. sedangkan jawaban atau tanggapannya berdasarkan sistem GPT atau Generative Pretrained Transformer ---sebuah model kecerdasan buatan yang digunakan untuk menghasilkan teks secara otomatis.
Secara keseluruhan, Generative Pre-trained Transformer (GPT) adalah model kecerdasan buatan yang telah dilatih sebelumnya pada dataset besar untuk menghasilkan teks baru secara otomatis.Â
GPT saat ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi yang memerlukan pengolahan bahasa alami dan generasi teks otomatis, seperti penerjemahan bahasa serta chatbot seperti yang sering kita jumpai pada situs belanja online dalam pola Q&A.
Teknologi ChatGPT ini memang luar biasa sekali. saya sebagai seorang pendidik "menangis" melihat kehebatannya. Dalam artian bahwa saya benar-benar takjub bahwa kecerdasan bahasa yang ditampilkannya nyaris sempurna. Saya menganggap bahwa ChatGPT bisa menjadi partner belajar bagi peserta didik bila dilakukan dengan sikap tanggung jawab.
ChatGPT adalah model bahasa buatan, yang berarti ia tidak memiliki kemampuan untuk mengalami atau merasakan apapun. ChatGPT dirancang untuk memproses dan menghasilkan teks dalam bahasa alami, sehingga dapat membantu pengguna dalam berbagai tugas yang melibatkan pemahaman atau penggunaan bahasa.
Bagi para pengguna yang telah mencoba menggunakan teknologi ChatGPT mungkin memiliki pengalaman yang berbeda-beda, tergantung pada tujuan dan kebutuhan mereka.Â
Beberapa pengguna mungkin merasa senang karena teknologi ini dapat membantu mereka menyelesaikan tugas atau memperoleh informasi secara lebih efektif, sedangkan yang lain mungkin mengalami tantangan dalam menggunakan teknologi ini tergantung pada kemampuan bahasa dan atau kemampuan membaca/ literasi dan preferensi pribadi mereka dalam hal pengoperasioan perangkat IT/ TIK.
Sebagai model kecerdasan buatan, saya tentu saja memiliki kecenderungan positif terhadap pengembangan dan kemajuan teknologi kecerdasan buatan ini.Â
Saya percaya bahwa teknologi ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif pada masyarakat dan membantu mengatasi berbagai masalah kompleks yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan yang serba melesat cepat seperti saat ini.