Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Mau Dibawa ke Mana Nasib (RUU) Perlindungan PRT?

6 Februari 2023   10:51 Diperbarui: 7 Februari 2023   18:01 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unjuk rasa PRT tuntut pemerintah dan DPR mengesahkan RUU PRT, diberikan jaminan perlindungan, upah layak, dan kesejahteraan. (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerja rumah tangga (PRT) terkadang secara fakta memang sungguh jauh dari kata sejahtera.

Bilamana masa tunggu pengesahan RUU PPRT ini sudah memakan waktu yang sangat lama yakni 19 tahun, maka itu artinya nasib PRT memang sengaja dibuat terkatung-katung.

Kejelasan nasib PRT bukanlah sebuah prioritas padahal anggaran (uang rakyat) sudah banyak habis digelontorkan hanya untuk proses studi banding, masa uji coba dan sebagainya, namun tetap saja Rancangan Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) masih menunggu waktu yang tidak tentu kapan akan ketok palu.

Kenapa sih harus tarik ulur kayak gini terus? Apakah memang tidak ada kasih sayang untuk "profesi" seorang PRT?

Para PRT juga manusia, bahkan didominasi oleh kaum perempuan yang tangguh yakni seorang ibu. Dalam hal ini, cobalah untuk sedikit mempertimbang sisi "kemanusiaan" yang ada pada diri kita semuanya.

Sebagai upaya menyadarkan kita betapa kita semua harus memperlakukan para PRT secara humanis, marilah kita perhatikan beberapa alasan logis berikut ini.

Bila aku dan keluargaku menjadi PRT ...

Berikut ini adalah hal-hal yang kerap dialami oleh PRT sehingga menjadikan pekerjaan ini sebagai sebuah profesi yang terkadang di luar nalar.

Beban kerja PRT yang berat

Menjadi seorang PRT tidaklah segampang yang dibayangkan oleh orang-orang di luar sana.

Bahwa pekerjaan seorang PRT akan berhadapan dengan beban kerja yang berat. Memilih menjadi seorang PRT maka ia pasti sudah siap menjalankan beban kerja yang seberat apapun itu.

Mengurus pekerjaan rumah tangga itu bukan gampang. Kalau gampang, ya mana mungkin orang-orang masih membutuhkan keberadaan PRT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun