Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Sambil Program Hamil, Tingkatkanlah Ilmu Parenting

29 Januari 2023   16:18 Diperbarui: 30 Januari 2023   17:00 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kehamilan. (dari Shutterstock via Kompas.com) 

Menikah, lalu punya anak. Maka rasanya hidup ini benar-benar terasa sempurna. Benarkah seperti itu?

Tujuan kita menikah tentu ingin memiliki buah hati bukti cinta kasih sepasang suami dan istri. Ketika dikaruniai anak maka akan semakin menggenapkan kebahagiaan pasangan suami-istri dalam mengarungi bahtera rumah tangga bagaikan memperoleh sebuah kebahagian yang hakiki.

Namun, ketika kita mendambakan memiliki anak, kesempatan untuk memilikinya tentu sepenuhnya hak prerogatif Allah SWT untuk menentukan pasangan suami-istri yang akan dilimpahi amanah yang sangat mulia tersebut.

Pasangan suami-istri hanya perlu ikhtiar dan berdoa kepada Allah SWT agar dititipkan calon keturunannya ke dalam rahim sang istri.

Ada banyak pasangan suami-istri yang langsung dikaruniai anak. Namun, tak sedikit pula pasangan yang masih menunggu “antrean” bahkan sudah memasuki masa penantian yang amat panjang hingga puluhan tahun lamanya.

Untuk itulah banyak pasangan yang tidak mau menunda-nunda memiliki anak pertamanya. setidaknya, setelah menikah hendaknya dapat dikaruniai anak. baru setelah itu merencanakan masa jeda memiliki anak kedua dan seterusnya.

Bila ternyata pasangan suami-istri belum juga dikaruniai anak maka jalan kebaikan yang bisa ditempuh adalah menjalani program kehamilan (promil).

Sesuai namanya, program ini bertujuan untuk membantu pasangan suami-istri mencapai status kehamilan.

Dalam program hamil terdapat berbagai macam tahap yang bisa dijalani, mulai dari berkonsultasi ke dokter serta mencoba program yang disarankan oleh dokter, pemeriksaan kesehatan, pengaturan pola hidup sehat, hingga pengobatan atau tindakan medis apabila diperlukan.

Alhamdulillah, saya sendiri sudah dikarunia anak yang saat ini baru berusia 3 tahunan. Saya dan pasangan sempat agak merasa was-was karena istri baru memperoleh hasil test pack dan dinyatakan positif hamil setelah kami menunggu selama tujuh bulan.

Dalam proses penantian tersebut, kami memang tidak memeriksakan kondisi ke dokter lantaran berbekal literasi cara-cara yang bisa dilakukan dalam menjalankan program kehamilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun